Notification

×

Iklan

Iklan

Gaji Guru Indonesia Terendah di ASEAN, Berikut Perbandingannya

September 07, 2025 Last Updated 2025-09-07T07:59:14Z


PERNYATAAN Menteri Agama Nasaruddin Umar memicu perdebatan luas tentang kesejahteraan guru di Indonesia. Saat membuka kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Batch 3 Tahun 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu, 3 September 2025, Nasaruddin mengatakan guru memiliki tugas mulia mencerdaskan anak bangsa dan sebaiknya tidak berorientasi pada uang.


“Maka itu, jangan ikut-ikutan para pedagang, emang tujuannya mencari uang. Sedangkan guru itu tujuannya mulia. Bagaimana memintarkan anak orang, itu tujuannya. Bukan cari uang. Kalau mau cari uang, jangan jadi guru, jadi pedaganglah,” ujar Nasaruddin.


Potongan video pernyataan tersebut beredar di media sosial dan menuai kritik. Sehari kemudian, Kamis, 4 September 2025, Nasaruddin meminta maaf. “Saya menyadari potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan guru. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata dia melalui keterangan tertulis.


Ia menegaskan tidak ada niat merendahkan profesi guru. “Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ungkapnya. Kontroversi itu membuat sorotan kembali tertuju pada fakta bahwa kesejahteraan dan gaji guru di Indonesia masih yang terendah di Asia Tenggara. Bagaimana perbandingannya?


Indonesia


Besaran gaji guru di Indonesia sangat bergantung pada status kepegawaian dan institusi tempat mengajar. Guru pegawai negeri sipil (PNS) merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2024. Gaji pokok mereka berkisar Rp 1,68 juta untuk golongan terendah hingga Rp 6,37 juta per bulan.


Guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2024. Besarannya mulai Rp 1,93 juta hingga Rp 7,32 juta per bulan. PNS dan PPPK mendapatkan tambahan berupa tunjangan keluarga, pangan, sertifikasi, hingga tunjangan kinerja.


Bagi guru honorer, kondisinya jauh lebih beragam. Seorang guru honorer di Bengkulu, misalnya, mengaku digaji Rp 540 ribu per bulan dalam rapat bersama Komisi X DPR pada 14 Juli 2025. Sebagian guru honorer menerima gaji setara upah minimum kabupaten/kota (UMK), seperti 5.546 guru tidak tetap di Jawa Tengah pada 2022.


Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) pada Mei 2024 mencatat 74 persen guru honorer digaji di bawah UMK atau kurang dari Rp 2 juta per bulan. Survei itu melibatkan 403 responden dari 25 provinsi. Pemerintah memang memberi insentif tahunan bagi guru non-aparatur sipil negara, tapi nilainya hanya Rp 2,1 juta per tahun untuk guru formal dan Rp 2,4 juta untuk guru PAUD non-formal.


Singapura


Dilansir dari JobStreet, gaji guru di Singapura rata-rata sangat tinggi. Di wilayah Serangoon, guru menerima sekitar 3.650 dolar Singapura atau Rp 46 juta per bulan. Di Bukit Timah, gaji rata-rata mencapai 5.250 dolar Singapura atau Rp 66,8 juta.


Menurut laporan CNA, Kementerian Pendidikan Singapura pada September 2024 menyatakan akan melindungi guru dari “ekspektasi yang tidak wajar” yang dapat mengganggu kesejahteraan mereka. Menteri Pendidikan Chan Chun Sing bahkan mengatakan guru tidak boleh diharuskan merespons pesan kerja di luar jam sekolah kecuali dalam keadaan darurat.


Vietnam


Dilansir dari VnExpress, pada Oktober 2024, pemerintah Kota Ho Chi Minh meningkatkan koefisien gaji pegawai negeri, termasuk guru, hingga 1,8 kali lipat. Dengan kebijakan itu, guru dapat memperoleh gaji hingga 40 juta dong Vietnam atau sekitar Rp 24,8 juta per bulan.


Namun, guru baru di Vietnam hanya digaji 6,6 hingga 7,4 juta dong atau sekitar Rp 4,1 hingga 4,6 juta, lebih rendah dibanding rata-rata pendapatan pekerja Vietnam yang sebesar Rp 4,7 juta. Menurut VietnamPlus, pada Vietnam menargetkan pada 2030 memiliki sedikitnya lima universitas yang masuk peringkat 500 terbaik dunia dan lima universitas lain masuk 200 besar Asia.


Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga baru-baru ini mengusulkan peningkatan tunjangan guru hingga maksimal 80 persen, pemberian tunjangan bagi staf sekolah, serta pengaturan tunjangan khusus bagi tenaga pendidik yang ditugaskan sementara.


Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand


Dilansir dari JobStreet, guru di Malaysia menerima gaji bervariasi antarwilayah. Di Perak Tengah, rata-rata Rp 10,5 juta per bulan, sedangkan di Muar District mencapai Rp 25 juta. Menurut laporan Free Malaysia Today, guru yang bertugas di daerah pedalaman mendapat tunjangan tambahan antara RM 500 hingga RM 1.500 atau sekitar Rp 1,9 hingga 5,8 juta, tergantung jarak tempuh ke sekolah.


Berdasarkan data SeekTeachers dan Glassdoor, gaji guru di Brunei Darussalam berkisar BND 1.800 hingga BND 6.000 atau Rp 22,9 juta sampai Rp 76 juta, tergantung jenis sekolah. Guru di sekolah internasional mendapat bayaran tertinggi.


Dilansir dari JobStreet, gaji guru di Thailand rata-rata 21 ribu hingga 35 ribu baht atau Rp 9,2 juta hingga Rp 17,7 juta per bulan. Guru di Bangkok memperoleh rata-rata Rp 13,9 juta, sedangkan di Chiang Mai hanya Rp 7,1 juta.


Filipina, Laos, Kamboja, dan Myanmar


Menurut JobStreet, gaji guru di Filipina berkisar 28.500 hingga 29.797 peso atau Rp 8,1 juta hingga Rp 8,5 juta per bulan. Di Laos, menurut Paylab dan Glassdoor, gaji guru berkisar US$ 130 hingga US$ 300 atau Rp 2,1 juta hingga Rp 4,9 juta. Guru universitas rata-rata menerima Rp 4,5 juta, sedangkan guru sekolah dasar Rp 3,9 juta.


Dilansir dari Glassdoor dan Cambodia Teaching Jobs, gaji guru di Kamboja berkisar US$ 800 hingga 2.500 atau Rp 13,1 juta hingga Rp 41 juta per bulan, tergantung pengalaman dan jenis sekolah. Menurut laman Teach Away, guru di Myanmar yang mengajar di sekolah negeri rata-rata menerima US$ 700 hingga 1.000 atau Rp 11,4 hingga 16,4 juta per bulan. Guru di sekolah internasional bisa memperoleh US$ 1.200 hingga 1.500 atau Rp 19,7 hingga 24,6 juta.