Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, membenarkan adanya penemuan jasad di Hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pacitan adalah sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Jasad yang disebut-sebut adalah Wawan, pelaku pembantaian terhadap satu keluarga, ditemukan pada Kamis (25/9/2025).
“Benar ada info temuan jasad,” kata AKBP Ayub Diponegoro Azhar saat dikonfirmasi Tribunjatim.com..
Namun demikian, pihak Satreskrim Polres Pacitan masih melakukan identifikasi ke lokasi untuk memastikan apakah jasad yang ditemukan benar-benar Wawan, pelaku pembantaian terhadap satu keluarga di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim.
Menurutnya, lokasi TKP penemuan jasad cukup terjal dan kondisinya sudah tidak utuh.
“Jasadnya sudah tidak utuh atau membusuk,” katanya.
Dia mengatakan, sementara dugaan awal memang mengarah pada Wawan, lantaran ciri pakaian yang masih melekat di badan jasad merupakan ciri awal pakaian pelaku.
“Mohon masyarakat tidak upload berita yang belum diketahui kebenarannya,” pungkas mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.
Jadi Buronan
Wawan merupakan warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jatim.
Wawan secara membabi buta menghabisi keluarga mantan istri. Wawan mendatangi rumah mantan istri di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim, Sabtu (21/9/2025) malam melansir dari Tribunjatim.com.
Tanpa banyak bicara, Wawan langsung mengamuk menggunakan senjata tajam dan membabi buta menyerang penghuni rumah.
Yang meninggal dunia adalah Timi. Timi tewas di lokasi setelah mengalami luka sayatan di bagian leher akibat senjata tajam.
Sementara, empat korban lainnya adalah mantan istri pelaku, Miswati. Lalu mantan ipar pelaku, Eky dan mantan keponakan korban, Arga.
Semuanya mengalami luka serius dan dibawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Darsono.
Dari keterangan saksi Bima (17) anak yang sempat dikira tersandera, ternyata kabur daripada ikut dibantai oleh Wawan.
“Berawal dari Wawan (pelaku) ditolak. Jumat 19 September 2025 itu mau mengajak balikan Miswati. Tetapi sama mantan mertuanya ditolak dengan kata-kata Hla arep balen piye wes oleh jodoh (hla mau kembali bagaimana, Miswati sudah dapat jodoh),” ungkap Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Choirul Maskanan, Senin (22/9/2025).
Kemudian, Sabtu (20/9/2025) malam pelaku balik ke lokasi. Langsung memadamkan listrik rumah milik Miswati. Korban pertama adalah mantan ipar pelaku, Eky.
“Saat itu Eky mau menyalakan listrik. Sampai di depan rumah, langsung disabet oleh pelaku,” kata mantan Kasatresnarkoba Polres Ponorogo ini.
Setelah itu, mantan mertua perempuan pelaku yang bernama Timi menyusul Eky karena dengan teriakan.
“Kemudian ditebas lagi oleh pelaku,” katanya.
Timi yang berusia 50 tahun mengalami luka cukup parah. Di bagian leher dan langsung meninggal dunia di lokasi.
Pasca Timi, mantan mertua pelaku yang laki-laki bernama Miskun juga menyusul Timi.
Kemudian menjadi korban selanjutnya, Miskun disabet oleh Wawan.
"Setelahnya, Bima dan Arga (mantan ponakan) yang masih berusia 10 tahun sembunyi. Tetapi, Arga yang diajak bersembunyi ngomong ketakutan,” urainya.
Dari situ, pelaku Wawan mengetahui keduanya bersembunyi. Pelaku Wawan juga menyabet Arga.
Sementara Bima kabur agar tidak ikut jadi korban.
“Nah awalnya dikira jadi sandera, ternyata Bima kabur. Kami cari, Bima ketemu di rumah. Ini masih kami mintai keterangan,” paparnya.
Hingga kini, pelaku Wawan masih dicari. Dugaan awal pasca melakukan pembantaian terhadap keluarga mantan istri, pelaku kabur ke hutan.
“Untuk pelaku masih kami cari. Kami berusaha menyisir hutan,” pungkas AKP Choirul.