Notification

×

Iklan

Iklan

Heboh Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Hasil Sidak Berbeda: Siapa yang Benar?

Oktober 31, 2025 Last Updated 2025-10-31T07:51:33Z



Fenomena motor yang mendadak brebet dan mati usai mengisi Pertalite di sejumlah SPBU Surabaya membuat warga resah. Laporan bermunculan sejak Sabtu (25/10/2025), dan bengkel-bengkel motor mulai dipadati pengguna yang mengeluhkan kondisi serupa. Bahkan, sejumlah driver ojek online (ojol) harus mengeluarkan biaya perbaikan hingga ratusan ribu rupiah.


Keluhan tak hanya terjadi di Surabaya. Kasus serupa juga dilaporkan di Sidoarjo, Tuban, Bojonegoro, Jember, hingga Malang, memicu dugaan adanya kualitas BBM yang tidak sesuai standar.


Polda Jatim dan Pertamina Turun Tangan


Menanggapi laporan publik, Ditreskrimsus Polda Jatim bersama Pertamina melakukan pengecekan langsung di SPBU Kebonsari, Surabaya pada Kamis (30/10/2025).


Pengujian dilakukan pada tangki pendam dan nozzle pengisian menggunakan pasta air. Hasilnya, petugas tidak menemukan kontaminasi air dalam Pertalite.


“Tidak ada kandungan air, BBM sesuai spesifikasi,” ujar Kompol Putu Angga dari Polda Jatim.


Pihak Pertamina wilayah Surabaya juga menegaskan bahwa bahan bakar dinyatakan aman berdasarkan uji lapangan.


Laporan Ojol Sampai ke Wakil Wali Kota


Di sisi lain, para pengemudi ojek online terus mengeluhkan kerusakan mesin setelah mengisi Pertalite. Daniel Lukas Rorong, perwakilan komunitas ojol Surabaya, mengungkap sudah menerima lebih dari 25 laporan sejak awal kejadian.


Para driver mengaku menemukan cairan berbeda warna saat menguras tangki, serta busi yang berubah menjadi kekuningan.


“Busi menguning dan terlihat dua cairan berbeda di tangki,” jelas Daniel.


Laporan itu kemudian diteruskan ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji (Cak Ji).


Sidak Armuji Temukan Campuran Cairan


Armuji melakukan sidak ke SPBU Rajawali, Krembangan. Saat pengecekan, ia mengaku menemukan campuran dua cairan berbeda di dalam bahan bakar pengguna.


Pihak SPBU berjanji untuk melaporkan temuan itu ke pusat, sementara Armuji meminta Pertamina memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak.


“Masa kerusakan Rp100 ribu saja tidak bisa diganti? Warga rugi, tidak bisa narik,” tegas Armuji.


Kerugian Warga: Pendapatan Harian Amblas


Banyak pengendara mengaku mengalami kerusakan mesin.

Farida (56), driver ojol, menyebut motornya mogok sehari setelah mengisi Pertalite. Ia harus merogoh kocek Rp80.000–Rp100.000 untuk servis.


Zaenal (42) juga mengalami hal sama. Setelah menguras tangki, ditemukan cairan putih yang tidak dikenal bercampur dengan Pertalite.


“Baru setelah diisi Pertamax motor bisa jalan,” ungkapnya.


Ia menyebut jika tidak ada solusi, komunitas ojol akan menggelar aksi ke kantor Pertamina pada 4 November 2025.