Notification

×

Iklan

Iklan

PSI Sindir Mantan Presiden yang Masih Sibuk Berpolitik, Ahmad Ali: Kok Mereka Nggak Pernah Dipermasalahkan?

November 16, 2025 Last Updated 2025-11-16T07:58:37Z



PSI Soroti Mantan Presiden yang Masih Aktif Berpolitik, Ahmad Ali: Kenapa Hanya Jokowi yang Diributkan?


Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, menyoroti standar ganda publik mengenai keterlibatan tokoh nasional dalam politik. Ia heran mengapa masyarakat hanya kerap mempersoalkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), sementara beberapa mantan presiden lain masih aktif berpolitik bahkan memegang jabatan struktural di partai masing-masing.


Pernyataan itu disampaikan Ali saat ditanya mengenai anggapan bahwa Jokowi kembali “cawe-cawe” apabila ikut mendukung PSI pada Pemilu 2029.


“Sudah waktunya bangsa ini berlaku adil. Banyak mantan kepala negara yang masih aktif di partai, bahkan mendirikan partai, tapi tidak pernah dipersoalkan. Kok nggak direpotkan?” ujar Ali di Bandung, Jumat (14/11/2025).


Meski begitu, Ali tidak secara eksplisit menyebut nama mantan presiden yang dimaksud.


Dukung PSI Disebut Hak Politik Jokowi


Ali menegaskan bahwa jika Jokowi ingin membantu PSI, maka itu merupakan hak politik yang tidak boleh dibatasi. Ia juga mempertanyakan ketakutan sebagian pihak terkait kembalinya Jokowi ke gelanggang politik setelah selesai menjabat.


“Cawe-cawe itu apa sih? Anak gubernur saja banyak yang jadi kepala daerah. Anak bupati banyak yang jadi bupati lagi. Tapi kenapa kalau soal Jokowi langsung ribut?” tegas Ali.


Menurutnya, sosok Jokowi telah menjadi figur besar sehingga segala tindak-tanduknya selalu menjadi perhatian publik.


PSI Puji Prabowo sebagai Teladan Politik


Lebih jauh, Ali mengungkapkan bahwa PSI menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto. Salah satu teladan yang terus dipegang PSI adalah sikap Prabowo yang tidak pernah menjatuhkan pemimpin sebelumnya.


“Beliau selalu mengingatkan untuk menghormati pemimpin terdahulu. Bahkan ketika ada upaya memecah belah antara beliau dan Pak Jokowi, Prabowo tetap menolak,” ungkap Ali.


Ali juga memuji sikap Prabowo yang secara terbuka menyebut Jokowi sebagai guru politiknya. Menurut Ali, hal tersebut menunjukkan kedewasaan politik tanpa merasa kehilangan kehormatan.