Kolesterol tinggi dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, mulai dari penyakit jantung hingga stroke. Meski kolesterol dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu, kelebihan kolesterol jahat (LDL) perlu segera dikendalikan.
Bagi masyarakat yang ingin menurunkan kolesterol secara alami tanpa obat, berikut tujuh langkah aman dan efektif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perbanyak Asupan Serat Larut
Serat larut yang terdapat pada oatmeal, apel, sayuran, dan kacang-kacangan mampu mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan. Konsumsi sekitar 5–10 gram serat larut per hari dapat membantu menurunkan kadar LDL secara bertahap.
2. Pilih Lemak Sehat
Hindari lemak jenuh dan trans, lalu beralih ke lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Lemak tak jenuh membantu menurunkan kolesterol jahat sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).
3. Konsumsi Ikan Berlemak
Salmon, makarel, dan sarden mengandung omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan menurunkan kadar trigliserida. Idealnya, ikan berlemak dikonsumsi dua kali dalam sepekan.
4. Batasi Gula dan Karbohidrat Olahan
Makanan dan minuman manis, serta karbohidrat olahan seperti roti putih, dapat memicu peningkatan trigliserida. Menguranginya membantu menjaga keseimbangan kadar kolesterol.
5. Hindari Rokok dan Batasi Alkohol
Merokok menurunkan kadar HDL dan merusak pembuluh darah, sedangkan alkohol berlebihan dapat meningkatkan kolesterol total. Menghentikan rokok dan membatasi alkohol sangat berpengaruh pada kesehatan jantung.
6. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik selama 30 menit per hari, seperti jalan cepat atau bersepeda, efektif meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Olahraga juga membantu mengontrol berat badan.
7. Jaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan berkaitan erat dengan kolesterol tinggi. Penurunan berat badan sebesar 5–10 persen saja sudah dapat memberikan dampak positif pada profil kolesterol.
Dengan menerapkan perubahan gaya hidup sederhana secara konsisten, kadar kolesterol dapat dikendalikan secara alami. Untuk hasil optimal, pemantauan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis tetap dianjurkan.
