Notification

×

Iklan

Iklan

Mengapa Banyak Rumah Sakit Menolak Tangani Bocah Alami Mati Batang Otak di Bekasi?

Oktober 05, 2023 Last Updated 2023-10-06T09:40:13Z

Bocah laki-laki berusia 7 tahun, Benediktus Alvaro Darren, dinyatakan meninggal setelah didiagnosa mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Kota Bekasi. Orang tua korban pun telah melaporkan pihak rumah sakit, di antaranya direktur rumah sakit hingga dokter yang menangani korban atas dugaan malpraktik.


Sebelum meninggal pada Senin, 2 Oktober 2023, Alvaro sempat mengalami koma selama 13 hari pascadiagnosa mati batang otak usai operasi amandel. Komisaris sekaligus pemilik Rumah Sakit Kartika Husada Jatiasih, Nidya Kartika, mengatakan pihaknya telah berupaya untuk mencari rujukan ke lebih dari 80 rumah sakit lain di Jabodetabek bagi Alvaro.


Tidak hanya itu, kata Nidya, pihak rumah sakit juga menyiapkan fasilitas penunjang guna meminimalisasi risiko saat proses pemindahan. Namun sayangnya, banyak rumah sakit yang menolak jadi rujukan. 


“Kami mempersiapkan fasilitas penunjang untuk meminimalisir risiko saat merujuk, mengingat, kondisi adik BA yang non-transferable, di mana, sampai kemarin kami sudah mencari lebih dari 80 rumah sakit rujukan dengan jaminan umum di seluruh Jabodetabek," kata Nidya dalam konferensi pers, Selasa 3 Oktober 2023.


Selain itu, RS Kartika Husada mengaku juga sudah berupaya mendatangkan konsultan medis dari rumah sakit lain untuk memeriksa Alvaro. Pihak rumah sakit juga telah berusaha mencari jurnal-jurnal kesehatan untuk menjadi acuan dalam menangani Alvaro.


Alasan Banyak Rumah Sakit Tolak Jadi Rujukan Bocah Mati Batang Otak


Nidya pun mengungkap alasan banyak rumah sakit yang menolak jadi rujukan untuk Alvaro. Menurut dia, kondisi Alvaro yang sangat berisiko jika dipindahkan bisa jadi alasan rumah sakit lain menolak jadi rujukan.


"Alasannya tidak bisa membantu, ya mungkin karena kondisi dari anak yang non-transferable ini berisiko sekali sampai di sana,” kata Nidya.


Selain itu, Nidya menambahkan, alasan lain banyak rumah sakit menolak jadi rujukan bagi Alvaro, bocah yang mati batang otak usai operasi amandel adalah karena kasus tersebut sudah dibawa ke ranah hukum oleh orang tua korban. Sehingga banyak rumah sakit yang takut dan menolak jadi rujukan.


“Dan mungkin ini ada kasus hukum yah, di mana-mana rumah sakit tidak mau menerima karena mungkin takut terbawa-bawa itulah kesulitan kami," ujar Nidya.


Pihak RS Sempat Mendapat Rumah Sakit yang Bersedia Jadi Rujukan


Meski banyak rumah sakit yang menolak jadi rujukan, namun pihak RS mengaku sempat mendapat rumah sakit lain yang bersedia jadi rujukan. Namun sayangnya, kondisi Alvaro pada Senin, 2 Oktober 2023, memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal. [sb]