Notification

×

Iklan

Iklan

VIRAL Polisi Berseragam Bagi-bagi Takjil Tapi Sepi Peminat,Dikira Razia,tak Ada yang Mau Lewat

Maret 30, 2024 Last Updated 2024-03-30T00:05:20Z


Viral di media sosial polisi berseragam bagi-bagi takijl, tapi sepi peminat.


Bagaimana tidak, banyak masyarakat yang mengira para polisi tersebut sedang melakukan razia hingga tak ada yang mau lewat. 


Diketahui, anggota polisi itu dari Polres Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang ikut menyemarakkan bulan   dan berbagi kebaikan.


Tampak mereka mengenakan seragam polisi hingga memakai rompi Satlantas.


Namun, pengendara justru sepi yang meminggirkan kendaraan untuk mengambil takjil gratis.


Perekam video kemudian sambil tertawa menyebut bahwa para pengendara diduga salah mengira mereka hendak mengadakan razia.


“Ini rencana mau bagi-bagi takjil, tapi tidak ada yang mau lewat, orang kira sweeping ini,” ucap perekam video.


Belum diketahui kapan peristiwa tersebut terjadi.


Namun dikutip dari situs resmi humas.polri.go.id sebelumnya Sat Intelkam Polres Baubau juga berbagi kebahagiaan dengan membagikan takjil kepada pengguna jalan yang melintas di jalan Diponegoro Kota Baubau, Senin (25/3/2024).


Pada kesempatan tersebut, Kasat Intelkam Polres Baubau AKP Laode Made bersama anggota Sat Intelkam Polres Baubau membagikan takjil.


Sebanyak 200 gelas minuman es buah dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Diponegro Kota Baubau menjelang berbuka puasa.


Kapolres Baubau AKBP Bungin Masokan Misalayuk melalui Kasat Intelkam Polres Baubau AKP Laode Made mengatakan pembagian takjilpada sore hari ini merupakan sebuah bentuk rasa syukur atas nikmat dan rezeki Tuhan sekaligus belajar untuk berbagi kepada masyarakat.


”Kita harus bersyukur atas kemurahan Allah SWT kepada kita, bulan ini merupakan bulan yang istimewa, setiap amal yang kita kerjakan akan dibalas dengan yang lebih baik lagi," kata AKP Laode Made.


Lebih lanjut Kasat Intelkam menyampaikan bahwa kegiatan ini selain untuk meningkatkan silaturahmi antara Polres Baubau dengan masyarakat juga untuk meningkatkan iman dan taqwa anggota Polres Baubau di bulan .


“Kita berharap agar kebersamaan dan kepeduliaan sosial antar sesama ini terus kita bina dan ditingkatkan sehingga bisa menjadi budaya positif bagi kita semua," ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut personil Sat Intelkam Polres Baubau juga memberikan himbauan kepada pengguna jalan agar berhati-hati dalam berkendara sehingga selamat sampai tujuan.


Sementara itu terkait takjil, Youtuber Ria Ricis baru-baru ini mengajak Pendeta Marcel untuk war takjil bersama.


Pendeta Marcel sosoknya viral setelah memberikan khotbah soal war takjil yang dibawakannya.


Isi khotbahnya pun viral di media sosial.


Ternyata kedianya baru pertama kali berjumpa, tapi menariknya langsung akrab dan asyik war takjil bareng.


Momen tersebut diunggah di YouTube Ricis Official.


Ricis dan Pendeta Marcel itu pun memborong takjil lalu dibagikan ke masyarakat di sekitar sana.


Steve Marcel Suruh Nonis War Takjil


Sosok pendeta khotbah di gereja suruh nonis (non Islam) untuk ikut berburu takjil di bulan   itu diketahui merupakan Steve Marcel.


Potongan video khotbah pendeta tersebut diunggah salah satunya pengguna TikTok dengan nama akun @mewlon3 pada Senin (18/3/2024).


Hingga artikel ini dimuat, unggahan video @mewlon3 telah ditonton hingga 17 juta kali.


Lantas siapa sosok pendeta viral yang suruh nonis untuk ikut berburu takjil tersebut?


Ternyata pendeta itu bernama Steve Marcel.


Khotbah yang dibawakan pendeta Steve Marcel tersebut tak hanya sukses mengundang tawa jemaat, namun juga memicu netizen memberikan komentar lucu.


Dalam video viral menampilkan potongan khotbah pendeta Steve Marcel di Gereja Tiberias Indonesia.


Sang pendeta memberikan khotbah lucu soal 'war takjil' yang tengah jadi trend di media sosial saat ini.


Pendeta tersebut menyebut jika agama mereka memang toleran, namun soal takjil mereka maju duluan untuk memperebutkannya. 


"Agama kita toleran, tapi soal takjil kita duluan," ucapnya disambut tawa para jemaat yang hadir.


Ia melanjutkan berburu takjil harus dilakukan lebih awal ketika umat Islam yang sedang puasa tengah lemas-lemasnya.


"Jam tiga (sore) mereka masih lemes, kita sudah stand by!” ucap pendeta itu.


Namun karena hal ini, sang pendeta menceritakan ancaman yang ia dapat dari teman-temannya yang muslim.


Mereka mengancam akan membalas dendam saat Paskah tiba dengan memborong semua stok telur.


"Tapi temen-temen saya udah bilang begini, oke kalian ya. Sekarang kalian boleh bilang, tapi nanti paskah kami balas dendam."


"Nanti pas paskah, telur-telur kami borong semuanya. Supaya kalian paskah pakai Kinder Joy,” candanya yang membuat gereja semakin bergemuruh dengan tawa.


Sosok Pendeta Steve Marcel


Pendeta Steve Marcel memiliki akun Instagram dengan nama @stevemarcel, dikutip TribunJatim.com dari TribunTrends.


Pendeta Steve Marcel cukup terkenal di media sosial.


Instagramnya hingga saat ini telah memiliki 158 ribu followers dan akunnya telah centang biru.


Dalam bio di akun Instagramnya, Steve Marcel menuliskan jika ia bertugas di Gereja Tiberias.


Steve Marcel memang kerap mengunggah konten motivasi yang kekinian di media sosial miliknya.


Ia juga kerap kali memberi khotbah dengan guyonan dan gaya lucu hingga mengundang tawa.


Soal kehidupan pribadi, Steve Marcel diketahui telah menikah.


Ia kerap mengunggah potret keluarga kecilnya melalui Instagram.


Pendeta berparas tampan ini memiliki seorang istri bernama Sherine Aldora.


Keduanya baru saja dikaruniai seorang anak perempuan pada Maret 2023 lalu.


Melalui akun medsosnya, Steve Marcel kerap mengunggah potretnya bersama sang istri dan anak.


Sejarah Takjil di Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil berarti mempercepat dalam berbuka puasa.


Mengutip muhammadiyah.or.id, istilah takjil diambil dari hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, yang berbunyi,


"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (ajjalu) berbuka."


Dapat disimpulkan, arti takjil dalam Islam adalah perintah untuk menyegerakan berbuka puasa.


Dalam perkembangannya, masyakarat Indonesia kerap mengartikan kata takjil sebagai makanan untuk berbuka puasa.


Takjil mengalami perluasan makna, di mana tidak sedikit yang memahaminya sebagai makanan dan minuman untuk berbuka, seperti gorengan, es blewah, bahkan kurma.


Catatan mengenai takjil di Indonesia dapat ditemukan dalam laporan De Atjehers, yang ditulis oleh Snouck Hurgronje pada akhir abad ke-19.


Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa masyarakat lokal Aceh telah mengadakan buka puasa yang disegerakan (takjil) di masjid secara beramai-ramai dengan bubur pedas.


Riwayat lain menyebut bahwa takjil menjadi salah satu sarana dakwah Wali Songo, yang menyebarkan Islam di Jawa sejak sekitar abad ke-15.


Artikel berjudul Merayakan Budaya, Berpuasa Gembira dalam Suara Muhammadiyah Nomor 10 tahun 2008 yang dikutip suaramuhammadiyah.id, menyatakan bahwa tradisi takjil dilakukan di Masjid Kauman Yogyakarta pada 1950-an.


Sejak itu, tradisi takjil terus dilestarikan oleh Muhammadiyah dan akhirnya populer di kalangan masyarakat Muslim Indonesia.


Muhammadiyah disebut memiliki peran besar dalam mempopulerkan takjil sebagai tradisi untuk menyegerakan umat Islam Indonesia dalam berbuka puasa di bulan Ramadan