Notification

×

Iklan

Iklan

4 Jenis Buah yang Tak Dianjurkan bagi Penderita Penyakit Jantung

April 20, 2024 Last Updated 2024-04-20T14:56:05Z

Orang dengan penyakit jantung disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan.


Menurut Kementerian Kesehatan, penderita penyakit jantung perlu memperbanyak makan sayur dan buah, setidaknya dua hingga tiga porsi dalam sehari.


Sayangnya, tidak semua buah dapat bebas dikonsumsi karena justru berpotensi memperburuk kondisi jantung.


Padahal, jantung merupakan organ vital pemompa darah yang berfungsi mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.


Penyakit jantung sendiri adalah kondisi saat bagian jantung yang meliputi pembuluh darah, selaput, katup, dan otot jantung mengalami gangguan.


Lantas, apa saja buah yang sebaiknya dihindari penderita penyakit jantung?


Buah yang tidak boleh dimakan penyakit jantung


Berikut beberapa jenis buah yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung:


1. Buah yang menghasilkan gas


Dilansir dari Pedoman Diet Penyakit Jantung RSUD Badung Mangusada, penderita penyakit jantung sebaiknya membatasi atau menghindari buah yang menghasilkan gas.


Buah yang memicu gas akan menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman di perut, sehingga menimbulkan rasa sesak atau penuh di bagian dada.


Kondisi ini berpotensi semakin memperburuk gejala penyakit jantung, termasuk nyeri pada dada.


Berikut beberapa buah yang dapat menghasilkan gas dan perlu dibatasi konsumsinya:


Durian


Buah durian dapat menghasilkan gas pada saluran pencernaan, yang menyebabkan peningatan tekanan pada perut.


Konsumsi durian berlebihan pun dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan memperburuk gejala penyakit jantung.


Nangka


Sama seperti durian, nangka juga masuk dalam daftar buah penghasil gas. Produksi gas dalam perut dapat menyebabkan perut kembung dan rasa sesak pada dada.


Nanas


Nanas mengandung enzim bromelain yang dapat merangsang produksi gas dalam saluran pencernaan.


Bagi penderita penyakit jantung, peningkatan produksi gas dalam perut berpotensi memicu ketidaknyamanan dan memperburuk gejala penyakit jantung.


2. Buah tinggi lemak


Orang dengan gangguan jantung sebaiknya menghindari konsumsi buah tinggi lemak dan kalori.


Pasalnya, makanan tinggi lemak termasuk buah-buahan, dapat menyempitkan pembuluh darah yang menjadi jalur darah kaya oksigen ke jantung.


Makan buah tinggi lemak terlalu banyak juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, salah satu faktor utama penyakit jantung.


Oleh karena itu, penderita penyakit jantung sebaiknya membatasi asupan buah tinggi lemak agar kondisi organ vital ini tidak memburuk.


Adapun dikutip dari Very Well Fit, buah tinggi lemak yang perlu dihindari adalah durian, yang mengandung kalori paling tinggi, sekitar 357 kalori untuk setiap 243 gramnya.


3. Buah kalengan


Buah dalam kemasan kalengan umumnya lebih mudah dikonsumsi karena praktis dan mudah disimpan, tanpa perlu takut cepat membusuk.


Namun, American Heart Association mengatakan, penderita penyakit jantung sebaiknya membatasi konsumsi buah kalengan.


Hal tersebut lantaran buah kalengan lebih banyak mengandung garam atau natrium sebagai pengawet.


Terlalu banyak asupan natrium dapat meningkatkan tekanan darah, yang berpotensi berdampak pada jantung.


Jika tetap ingin mengonsumsi buah kalengan, perhatikan dan bandingkan kandungan natrium pada label kemasan, serta pilihlah produk dengan natrium paling rendah.


Selain itu, penderita penyakit jantung juga dapat memilih produk berlabel rendah natrium, rendah sodium, atau tanpa garam.


Kendati demikian, setelah memilih produk buah kalengan, jangan lupa untuk meniriskan atau membilas buah dengan air bersih untuk mengurangi kadar natriumnya.


4. Buah dengan tambahan gula


Jenis buah yang sebaiknya dihindari penderita penyakit jantung selanjutnya adalah buah dengan tambahan gula.


Meski kebanyakan memiliki rasa manis, konsumsi buah tak jarang ditambah dengan gula. Beberapa contoh olahan jenis ini adalah jus buah, smoothies, atau manisan buah.


Makanan manis berpotensi meningkatkan kadar glukosa atau gula darah.


Tingginya kadar gula darah terutama pada penderita diabetes membuat gula tetap berada di aliran darah dan dapat bocor keluar hingga merusak pembuluh serta saraf yang mengendalikannya.


Gula dapat meningkatkan rasio kolesterol jahat atau LDL terhadap kolesterol baik alias HDL dalam darah, memicu penggumpalan darah, serta menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.


Di sisi lain, arteri koroner yang tersumbat dapat memperlambat atau bahkan menghentikan darah untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jantung.


Kondisi tersebut tentu berbahaya untuk kelangsungan jantung sebagai salah satu organ vital dalam tubuh.