Program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto terus mengalami perubahan, mulai dari nama program hingga anggaran per porsinya.
Setelah nomenklatur program diubah menjadi 'makan bergizi gratis', kini anggaran per porsi program tersebut tengah dipertimbangkan untuk turun dari angka Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.
Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan mengungkapkan bahwa dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.
“Yang saya mau sharing itu adalah angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo gitu, yang dikomunikasikan ke saya. Angka Rp 71 triliun dan defisit 2,5 persen, bukan ke 3 persen ataupun ke 3,5 persen gitu, enggak begitu. Mereka sudah agree on that,” ujar Heriyanto dalam acara Market Outlook 2024, yang disiarkan lewat kanal YouTube, Selasa (16/7/2024).
Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.
Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.
“Yang menarik buat saya Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.
“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” ujar dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program makan siang gratis memang bakal dilaksanakan secara fleksibel.
Pelaksanaan program itu bakal mengikuti pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBN.
"Dalam RAPBN (anggaran makan bergizi) masih sama, namun nanti implementasi punya fleksibilitas," kata dia ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Sebelumnya, pada Februari 2024, Airlangga menyebutkan bahwa anggaran program makan siang gratis dipatok Rp 15.000 per anak.
"Per anak kira-kira Rp 15.000," kata Airlangga, dikutip dari Antara, 26 Februari 2024 lalu.
Menurut dia, anggaran itu akan diterapkan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, program ini akan diterapkan secara berhatap, dengan prioritas pertama balita, ibu hamil, dan wilayah tertentu.
TKN tegaskan tak ada pengurangan gizi
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegaskan, otakn-atik anggaran untuk makan bergizi gratis tidak akan mengurangi gizi dari makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anak Indonesia.
Budiman meyakini, dengan harga tidak mencapai Rp 15.000 pun, kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pasti sudah bisa terpenuhi.
"Kami sudah menghitung, bahwa jika mengacu pada harga pokok produksi, sebenarnya penyediaan makanan yang memenuhi standar gizi berkualitas atau sesuai dengan kaidah 4 sehat 5 sempurna, tak memerlukan biaya sampai Rp 15.000 per porsinya," ujar Budiman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/7/2024).
Menurut Budiman, anggaran di bawah Rp 15.000 per porsi dapat mencakup susu segar, telur, sayur dan buah, dengan menu protein berganti-ganti antara daging ayam, daging sapi, dan daging ikan.
Ia mengatakan, harga bahan pangan yang digunakan untuk program makan siang gratis bisa ditekan dengan menggunakan bahan pangan dari desa, tidak harus membeli di pasar konvensional.
"Dengan demikian, tidak ada pengaruh penurunan kualitas gizi penerima manfaat jika harus ada penyesuaian harga per porsi, asalkan sumber penyediaan bahan pangannya tidak melalui cara komersial murni berbasis pasar konvensional," kata Budiman.
Janji lama Prabowo
Menilik ke belakang, program makan siang gratis merupakan salah satu janji kampanye yang paling awal dilontarkan oleh Prabowo, tepatnya sejak Agustus 2023 lalu ketika ia belum berstatus sebagai calon presiden.
Kala itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo bakal memberikan makan siang dan susu gratis kepada para pelajar bila terpilih menjadi Presiden di tahun 2024.
"Bila beliau (Prabowo) jadi presiden maka seluruh siswa akan mendapatkan makan siang dan susu gratis dari negara. Makan ikan, daging, dan sayuran gratis sebagai cara untuk meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak kita," kata Muzani.
Muzani menyampaikan, rencana itu dipertimbangkan agar wacana sumber daya manusia (SDM) Unggul Indonesia Maju tahun 2045 dapat terwujud.
Ia kemudian tidak memungkiri bahwa rata-rata IQ penduduk Indonesia hingga saat ini masih rendah.
"Karena itu, Pak Prabowo merasa rendahnya rata-rata IQ penduduk Indonesia harus ditangani dari sekarang, sehingga pada 2045 nanti kita bisa mencetak para penerus bangsa Indonesia dengan SDM yang berkualitas," ujar Muzani.
Program makan siang gratis lantas menjadi bahan kampanye Prabowo selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Janji untuk memberikan makan siang gratis juga sering ia lontarkan pada forum debat.
Namun, program tersebut terus diutak-atik meski Prabowo belum menjabat sebagai presiden. Tak hanya soal anggarannya, nomenklatur program makan siang gratis pun pernah dikoreksi oleh Prabowo sendiri.
Pada Mei 2024 lalu, Prabowo menyatakan, istilah yang tepat untuk program yang ia janjikan adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak, bukan makan siang gratis.
"Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya," kata Prabowo.
"Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?" ujar dia.
Prabowo menyadari bahwa banyak anak sekolah yang masuk sejak pagi dan pulang pada siang hari.
Maka, jika makan gratis baru dilakukan pada siang hari, hal itu dirasa sia-sia karena anak sekolah sudah pulang.
"Jadi kalau dia makan siang, itu terlambat," kata dia.