Memperingati Hari UMKM Nasional 2025, Bank Mandiri UMKM memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai program strategis, seperti pembiayaan kredit produktif, pelatihan berkelanjutan, digitalisasi, hingga perluasan akses pasar.
Bank berlogo pita emas ini juga fokus mendampingi pelaku usaha di berbagai daerah agar bisa naik kelas. Salah satu inovasi unggulan adalah Livin’ Merchant, layanan digitalisasi transaksi keuangan yang menawarkan kemudahan onboarding, fleksibilitas pembayaran, serta bebas biaya langganan. Dengan Livin’ Merchant, pelaku UMKM dapat mengakses layanan perbankan (access to finance) dengan lebih cepat dan efisien.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa pihaknya juga mengoptimalkan program referral yang terintegrasi dengan edukasi layanan keuangan melalui Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri).
“Melalui Livin’ Merchant dan Mandiri Agen, kami berupaya membuka akses layanan keuangan seluas-luasnya bagi pelaku UMKM, bahkan di daerah terpencil. Harapannya, digitalisasi ini dapat meningkatkan literasi keuangan, efisiensi usaha, sekaligus memperluas jangkauan pasar,” jelas Ashidiq.
Hingga Juni 2025, jumlah pengguna Livin’ Merchant di segmen UMKM telah mencapai 2,7 juta, meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Aplikasi ini berfungsi sebagai kasir digital (point of sales) yang mendukung pembayaran via QRIS dari berbagai bank maupun e-wallet, sehingga memudahkan pelaku UMKM bertransaksi secara cashless.
Di semester pertama 2025, Bank Mandiri UMKM berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp23,94 triliun kepada 205.321 pelaku usaha dari sektor produksi, pertanian, perdagangan, hingga industri pengolahan. Program KUR ini menjadi solusi modal usaha yang inklusif, memperkuat kapasitas, serta meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional maupun global.
Tak hanya fokus pada pembiayaan, Bank Mandiri UMKM juga aktif menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk membangun ekosistem UMKM dan ekonomi kreatif di sejumlah kota seperti Surabaya, Depok, dan Yogyakarta. Kegiatan ini mencakup pelatihan literasi keuangan, penyusunan laporan keuangan, serta penyelenggaraan expo dan pameran produk UMKM.
Salah satu program inovatif yang menjadi sorotan adalah Program Hyperlocal UMKM. Inisiatif ini menghadirkan promosi gratis untuk pelaku UMKM dengan menggandeng konten kreator media sosial, sehingga produk UMKM dapat menjangkau pasar lokal dan digital lebih luas. Program ini terbukti mampu meningkatkan penjualan rata-rata hingga 36% dan transaksi sebesar 25% dalam 30 hari setelah ulasan video tayang.
“Inisiatif kami tidak berhenti di pembiayaan saja. Kami ingin menciptakan ekosistem UMKM yang lengkap, mulai dari edukasi, digitalisasi, hingga promosi. Dengan Livin’ Merchant dan Program Hyperlocal UMKM, kami mendorong pelaku usaha naik kelas secara menyeluruh,” tambah Ashidiq.
Dengan kombinasi Livin’ Merchant, KUR Bank Mandiri UMKM, dan Program Hyperlocal UMKM, bank berkode saham BMRI ini optimis dapat mempercepat transformasi digital dan meningkatkan daya saing UMKM Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi kontribusi nyata Bank Mandiri dalam memperkuat perekonomian nasional di era digital.[my]