Kabupaten Bekasi - Perum Bulog memastikan pasokan beras di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tetap aman dengan mengalokasikan dua ton beras setiap pekan. Program ini dilakukan melalui skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan dijual ke masyarakat lewat pasar murah.
"Logistik sudah siap, setiap minggu kami siapkan dua ton untuk Kabupaten Bekasi," ujar Kepala Perum Bulog Karawang, Umar Said, di Cikarang, Rabu (13/8/2025).
Umar menjelaskan, penyaluran beras SPHP dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, instansi vertikal, hingga kejaksaan. Program ini bersifat berkelanjutan agar dampaknya terasa langsung bagi masyarakat.
Ia menegaskan stok beras di gudang Bulog mencukupi berkat penyerapan hasil panen petani secara maksimal. Hingga pertengahan 2025, Bulog Karawang telah menyerap 90.000 ton gabah, atau setara 110% dari target tahunan. "Pasar murah nanti diharapkan dapat membantu menekan inflasi di Bekasi," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya fluktuasi harga bahan pokok di Kabupaten Bekasi. Lonjakan sempat terjadi pada triwulan pertama 2025, terutama akibat kenaikan harga cabai karena berkurangnya pasokan. Namun, memasuki Agustus 2025, harga mulai turun.
Indeks Perubahan Harga (IPH) Kabupaten Bekasi pada minggu pertama Agustus 2025 tercatat 0,65, lebih rendah dibanding minggu keempat Juli yang berada di angka 1,15.
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang mengatakan, pengendalian inflasi memerlukan sinergi berbagai pihak. "Kunci utamanya adalah menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok. Pasar murah diharapkan memberi manfaat langsung bagi warga," tegasnya.
Dengan pasokan yang terjaga dan kerja sama lintas instansi, Kabupaten Bekasi optimistis mampu mengendalikan inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.[my]