Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tidak melarang warganya memasang bendera bajak laut dari manga One Piece menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
"Statement-nya kan sudah jelas bahwa pada prinsipnya kita tidak melarang," kata Tri usai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bekasi, Kamis (7/8/2025).
Namun Tri menekankan agar bendera One Piece dipasang secara terpisah dengan bendera Merah Putih. "Tapi jangan dipasang bersamaan bendera Merah Putih," ujah dia.
Fenomena bendera One Piece
Adapun fenomena pemasangan bendera One Piece marak terjadi di berbagai daerah menjelang HUT ke-80 RI, termasuk di Kota Bekasi.
Hal ini seperti yang dilakukan oleh sopir dan kenek truk di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rahmat (30) dan Dadang (28). Bendera mereka pasang di bagian belakang kendaraan dengan posisi lebih rendah dari posisi bendera Merah Putih.
Rahmat mengatakan, pemasangan bendera One Piece murni hanya untuk menyuarakan aspirasi dan tetap menjunjung tinggi marwah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini murni aspirasi, intinya tetap yang diutamakan NKRI, karena saya juga warga Indonesia selalu menjunjung tinggi NKRI," ujar Rahmat saat ditemui Kompas.com, Rabu (6/8/2025).
Di tempat kerjanya, Rahmat berujar, lima dari enam truk boks telah dipasangi bendera One Peace. Makna pemasangan bendera ini hanya untuk menyuarakan kegelisahan mereka mengenai kondisi ekonomi yang dianggap sedang tidak baik-baik saja.
Rahmat pun mencontohkan seperti harga kebutuhkan pokok yang belakangan melambung tinggi. Menurutnya, kenaikan harga kebutuhan pokok sangat memberatkan dirinya yang memiliki pendapatan yang tak seberapa.
Ia pun berharap dengan pemasangan bendera One Piece ini dapat menarik perhatian pemerintah sekaligus memberikan solusi mengatasi persoalan ekonomi hingga pengangguran.
Sementara rekannya, Dadang menyampaikan bahwa bendera One Peace akan dicopot pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Ia pun berharap pencopotan bendera One Piece nanti dibarengi dengan adanya solusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat. "Pengennya sih didengar saja dan dikasih solusi, jangan cuma didengar doang," tambah Dadang.
.webp)
