Labu siam merupakan tanaman dalam famili Cucurbitaceae yang umum dimanfaatkan sebagai sayuran di Indonesia.
Selain diolah sebagai makanan, labu siam juga mengandung berbagai nutrisi dan senyawa antioksidan yang baik bagi kesehatan.
Rutin mengonsumsi labu siam telah terbukti memberikan manfaat kesehatan, berkat kandungan serat, antioksidan, dan berbagai nutrisi penting lainnya.
Berikut adalah beberapa penyakit yang berpotensi dicegah dengan rutin mengonsumsi labu siam:
1. Penyakit jantung
Labu siam kaya akan serat dan antioksidan, seperti myricetin dan flavonoid lainnya, yang diketahui berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan jantung.
Dilansir dari Kompas.com (12/11/2024), studi menunjukkan bahwa myricetin dapat membantu menurunkan kolesterol.
Selain itu, konsumsi rutin labu siam dapat memperbaiki sirkulasi darah serta menurunkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Kedua faktor ini sangat penting dalam pencegahan penyakit jantung.
Labu siam juga mengandung cukup serat, jenis karbohidrat yang terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
2. Gula darah tinggi
Labu siam merupakan tambahan asupan yang baik dalam pola makan penderita diabetes atau yang berisiko mengalami diabetes.
Sayuran ini rendah karbohidrat dan mengandung serat larut yang membantu memperlambat pencernaan, sehingga mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Penelitian menunjukkan bahwa flavonoid dalam labu siam dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar hemoglobin A1c, indikator kontrol gula darah jangka panjang.
Hasil ini menunjukkan efek positif dari konsumsi labu siam terhadap kesehatan metabolik dan pengelolaan gula darah.
3. Masalah pencernaan
Kandungan serat dalam labu siam dapat menjaga kesehatan pencernaan, dengan membantu memperlancar pencernaan dan mendukung keberagaman bakteri baik dalam usus.
Bakteri baik tersebut menghasilkan asam lemak rantai pendek yang penting bagi kesehatan usus, membantu mengurangi peradangan, dan mendukung lapisan usus yang sehat.
Konsumsi serat yang cukup juga membantu mencegah masalah pencernaan seperti sembelit dan penyakit divertikular.
4. Penyakit hati
Konsumsi labu siam dapat mencegah penumpukan lemak di hati, kondisi yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak.
Dalam studi pada hewan, tikus yang diberikan ekstrak labu siam menunjukkan pengurangan kolesterol dan deposit asam lemak dalam hati.
Efek ini membantu menjaga fungsi hati tetap optimal dan mencegah perkembangan penyakit hati.
Labu siam juga memiliki efek positif dalam meningkatkan metabolisme lemak, yang bermanfaat bagi individu dengan risiko penyakit hati berlemak non-alkohol.
5. Potensi melawan kanker
Konsumsi buah dan sayur dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker saluran pencernaan.
Dikutip dari laman Kompas.com (25/7/2022), studi tabung reaksi mencatat bahwa senyawa tertentu dalam labu siam dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker, seperti kanker serviks dan leukemia.
Meskipun hasil penelitian ini cukup menjanjikan, bukti saat ini belum cukup kuat untuk menunjukkan bahwa labu siam memiliki efek melawan kanker pada manusia.
6. Peradangan
Labu siam diketahui memiliki kandungan antioksidan kuat, berupa quercetin, myricetin, morin, dan kaempferol.
Antioksidan adalah senyawa yang ditemukan dalam berbagai makanan yang dapat melindungi dari kerusakan sel, mengurangi peradangan, dan menurunkan stres dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan, myricetin membawa sifat antikanker, antidiabetes, dan anti-inflamasi yang kuat.
Selain itu, labu siam merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh yang melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.