Notification

×

Iklan

Iklan

Dedi Mulyadi Tegas Larang Pengerjaan Jalan Malam Hari, Ternyata Ini Alasannya yang Mengejutkan!

Oktober 29, 2025 Last Updated 2025-10-29T08:14:01Z



Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi mengeluarkan kebijakan larangan pengerjaan jalan beraspal atau hotmix pada malam hari. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Dedi melalui video resmi yang dirilis pada Senin, 27 Oktober 2025. Ia menegaskan, keputusan ini diambil demi menjaga kualitas konstruksi jalan, terutama di wilayah pegunungan yang sering dilanda cuaca ekstrem.


Menurut Dedi, pengerjaan jalan pada malam hari sangat berisiko menurunkan mutu hasil pembangunan. Kondisi seperti hujan, suhu rendah, dan kabut tebal bisa menghambat proses pengeringan aspal sehingga menyebabkan jalan cepat rusak.


“Saya sampaikan kepada seluruh warga Jawa Barat agar ikut mengawasi, bahkan menghentikan bila ada kegiatan penghotmixan pada malam hari,” ujar Dedi Mulyadi.


Cuaca Buruk Jadi Faktor Utama


Dedi menjelaskan, suhu dingin dan kelembapan tinggi pada malam hari membuat proses pemadatan aspal tidak maksimal. Hal ini bisa mengakibatkan jalan menjadi bergelombang dan mudah retak. Terlebih di kawasan seperti Puncak, Lembang, dan Ciwidey, kondisi kabut tebal dan hujan malam hari semakin memperburuk mutu pengerjaan.


“Sekarang itu sering turun hujan, dan malam hari kadang berkabut. Di daerah pegunungan, kondisi itu bisa membuat kualitas aspal menjadi buruk,” tambahnya.


Minim Pengawasan dan Potensi Kecurangan


Selain faktor teknis, pengerjaan malam hari juga dinilai rawan terjadinya pengurangan volume material akibat minimnya pengawasan. Dedi menegaskan, proyek infrastruktur sebaiknya dilakukan pada siang hari antara pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, agar bisa diawasi langsung oleh masyarakat dan petugas.


“Kalau malam hari, siapa yang bisa mengawasi? Bisa saja ada pengurangan volume atau kualitas yang tidak sesuai,” ujar Dedi.


Seruan untuk Warga dan Kontraktor


Dedi Mulyadi juga mengimbau warga Jawa Barat untuk aktif mengawasi proyek jalan di daerahnya masing-masing. Ia meminta masyarakat tidak segan melapor atau menghentikan aktivitas pengerjaan yang dilakukan di luar waktu yang ditentukan.


Kepada para kontraktor, ia mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan keselamatan pengguna jalan. Ia berharap kebijakan ini bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki standar pembangunan infrastruktur di Jawa Barat.


Disambut Positif


Kebijakan tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan pemerhati infrastruktur. Mereka menilai langkah ini sebagai bentuk transparansi dan kepedulian terhadap kualitas pembangunan.


Dengan adanya larangan pengerjaan jalan pada malam hari, diharapkan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat menjadi lebih berkualitas, tahan lama, dan efisien, sehingga masyarakat tidak lagi dirugikan akibat kerusakan dini pada jalan.