Notification

×

Iklan

Iklan

Motor Brebet Usai Isi Pertalite Bikin Resah, Dosen Surabaya Bongkar Penyebab Sebenarnya dan Cara Ceknya

Oktober 29, 2025 Last Updated 2025-10-29T09:34:06Z



Fenomena Motor Brebet di Jawa Timur Bikin Heboh


Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan oleh keluhan pengguna motor di berbagai wilayah Jawa Timur. Mereka mengaku kendaraan tiba-tiba brebet, kehilangan tenaga, hingga mogok usai mengisi Pertalite di sejumlah SPBU.


Fenomena ini memicu kekhawatiran publik dan memancing reaksi dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan pihak Pertamina yang kini tengah menelusuri penyebab pastinya.


Dosen Otomotif Surabaya: Bisa Jadi BBM Tidak Sesuai Standar


Menanggapi situasi tersebut, Prof. Dr. Willyanto Anggono, S.T., M.Sc., dosen Otomotif dari Petra Christian University (PCU) Surabaya, memberikan penjelasan teknis.


Menurutnya, gejala motor brebet bisa disebabkan oleh kualitas bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar mesin.


“Jika memang disebabkan oleh bahan bakar, dimungkinkan kualitas BBM tidak sesuai standar yang diperlukan oleh engine,” ujar Willyanto, Rabu (29/10/2025).


Ia menjelaskan, performa mesin sangat bergantung pada kualitas bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Namun, untuk memastikan penyebab utama, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh—mulai dari bahan bakar, sistem bahan bakar (fuel system), hingga sistem pengapian.


Bukan Hanya Soal Oktan, Perlu Pemeriksaan Menyeluruh


Willyanto juga menepis anggapan bahwa masalah brebet semata-mata disebabkan oleh angka oktan (RON) Pertalite.


Menurutnya, RON memang memengaruhi performa dan risiko knocking, tetapi bukan satu-satunya penyebab motor kehilangan tenaga.


“RON berpengaruh terhadap unjuk kerja engine, tetapi untuk memastikan penyebab brebet perlu pemeriksaan detail, bukan sekadar menebak,” tegasnya.


Ia menyarankan agar pengguna motor tidak terburu-buru menguras tangki atau mencampur bahan bakar tanpa tahu akar masalah sebenarnya.


Langkah Pengecekan dan Saran untuk Pemilik Motor


Untuk memastikan penyebab motor brebet, Willyanto menyarankan diagnosis berlapis, meliputi:


Pemeriksaan bahan bakar – pastikan tidak terkontaminasi air atau kotoran.


Pengecekan sistem bahan bakar (fuel system) – termasuk filter dan injektor.


Cek sistem pengapian – dari busi hingga kelistrikan.


Selain itu, ia juga menyarankan penggunaan aditif bahan bakar yang berkualitas untuk menjaga kebersihan sistem bahan bakar dan meningkatkan performa mesin.


“Aditif dapat memperbaiki karakteristik bahan bakar, tapi solusi utama tetap pada BBM berkualitas dan sistem filtrasi yang baik,” jelasnya.


Pertamina Buka Posko Pengaduan di Jatim


Menanggapi maraknya laporan ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus langsung bergerak cepat.


Pihaknya membuka 15 posko pengaduan di seluruh wilayah Jawa Timur untuk menampung laporan masyarakat yang mengalami kasus serupa.


“Konsumen yang terdampak bisa mengajukan laporan resmi dengan bukti pembelian BBM,” kata Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.


Pertamina juga menegaskan, jika terbukti ada kerusakan akibat kualitas BBM, biaya perbaikan di bengkel resmi akan ditanggung sepenuhnya.


Pemerintah Diminta Pastikan Standar Kualitas BBM


Sebagai penutup, Prof. Willyanto berharap pemerintah dan Pertamina lebih ketat dalam menjamin mutu bahan bakar di SPBU.


“BBM yang dijual di SPBU harus berkualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,” tegasnya.


Fenomena motor brebet di Jawa Timur menjadi pengingat penting bahwa kualitas bahan bakar tidak boleh diabaikan, karena bisa berdampak langsung pada keselamatan dan kenyamanan pengguna kendaraan bermotor.