Notification

×

Iklan

Iklan

7 Kesalahan Saat Mengisi Angin Ban yang Sering Disepelekan, Nomor 3 Paling Banyak Dilakukan!

November 26, 2025 Last Updated 2025-11-26T10:40:51Z



Ban adalah salah satu komponen terpenting dalam keselamatan berkendara, namun pengisian angin ban sering dilakukan asal-asalan. Banyak pengendara hanya mengisi angin sekadarnya tanpa memperhatikan tekanan ideal atau kondisi ban. Padahal, tekanan yang tidak sesuai dapat memengaruhi kenyamanan, stabilitas, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.


Kesalahan kecil saat mengisi angin juga dapat memperpendek usia ban, menyebabkan keausan tidak merata, hingga merusak velg. Karena itu, penting memahami kesalahan umum yang kerap terjadi agar dapat dihindari. Berikut 7 kesalahan yang paling sering dilakukan saat mengisi angin ban.


1. Mengisi Angin Terlalu Keras


Salah satu kesalahan paling umum adalah mengisi ban melebihi tekanan ideal. Banyak yang mengira ban keras lebih awet, padahal justru sebaliknya. Ban yang terlalu keras membuat kontak ban dengan aspal berkurang sehingga traksi menurun. Kendaraan terasa lebih memantul dan lebih berisiko pecah saat melintas di jalan bergelombang atau terkena benda tajam.


Selain itu, keausan ban cenderung terjadi di bagian tengah tapak. Motor atau mobil juga menjadi sulit dikendalikan, terutama saat bermanuver. Selalu gunakan tekanan sesuai rekomendasi pabrikan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.


2. Mengisi Angin Terlalu Kempes


Ban yang terlalu kempes memiliki permukaan kontak yang lebih luas dengan jalan, menyebabkan gesekan tinggi dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Tekanan rendah juga membuat ban cepat aus di bagian tepi dan rentan pecah ketika menghantam lubang di jalan.


Selain membuat kendaraan terasa lebih berat, tekanan ban yang kurang juga meningkatkan risiko tergelincir saat hujan karena ban tidak mampu membelah air dengan baik. Periksa tekanan angin secara rutin, idealnya seminggu sekali.


3. Mengecek Tekanan Saat Ban Masih Panas


Banyak pengendara mengisi angin setelah perjalanan jauh tanpa menyadari bahwa ban panas memiliki tekanan lebih tinggi. Jika diisi saat panas, tekanan akan menjadi terlalu keras ketika ban kembali dingin. Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan berisiko merusak ban.


Isi angin selalu saat ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari atau setelah kendaraan lama tidak digunakan. Ini memastikan hasil pengukuran lebih akurat.


4. Mengabaikan Rekomendasi Tekanan dari Pabrikan


Setiap kendaraan memiliki standar tekanan ban yang berbeda. Mengisi angin berdasarkan perkiraan jelas berbahaya. Tekanan yang tidak sesuai dapat memengaruhi performa, stabilitas, kenyamanan, hingga keausan ban.


Rekomendasi tekanan biasanya tertera di buku manual atau stiker pada bodi kendaraan. Mengikuti standar ini memastikan ban bekerja optimal sesuai desainnya.


5. Menggunakan Alat Ukur yang Tidak Akurat


Tidak semua alat ukur tekanan angin memberikan hasil tepat. Pompa atau gauge murah yang tidak terkalibrasi bisa membuat tekanan ban jauh dari angka ideal. Akibatnya, ban bisa terlalu keras atau terlalu kempes tanpa disadari.


Gunakan alat ukur berkualitas dan pastikan kalibrasi rutin. Jangan menilai tekanan ban hanya dari “rasa ketika ditekan” karena tidak akurat.


6. Mengisi Angin di SPBU yang Alatnya Tidak Terawat


Banyak SPBU memiliki pompa udara dengan tekanan tidak stabil atau sensor yang sudah tidak akurat. Mengisi angin tanpa mengecek kondisi alat dapat membuat tekanan ban salah secara signifikan.


Pilih SPBU yang menyediakan pompa angin bersih, terawat, dan mudah diatur tekanannya. Hal sederhana ini dapat mencegah kesalahan dan menjaga umur ban.


7. Tidak Memeriksa Ban Secara Rutin


Kesalahan terbesar adalah abai terhadap pemeriksaan rutin. Banyak pengendara hanya memeriksa ban saat sudah terasa kempes atau rusak. Padahal, pengecekan berkala dapat mendeteksi masalah sejak dini, seperti kebocoran halus, retakan, dan keausan tidak merata.


Pemeriksaan mingguan membantu menjaga tekanan tetap ideal dan memperpanjang usia ban, sekaligus meningkatkan keselamatan berkendara.