Notification

×

Iklan

Iklan

Kesaksian Warga Soal Longsor Cilacap: Tanah Bergerak Sejak Siang, Malamnya Gemuruh Seperti Pesawat

November 16, 2025 Last Updated 2025-11-16T07:55:57Z



Detik-Detik Longsor Cilacap Menurut Warga: Tanah Bergerak, Lalu Gemuruh Memekakkan


Bencana tanah longsor melanda Dusun Tarukahan dan Cibuyut, Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (13/11/2025). Salah satu warga Dusun Tarukahan, Ahmad, menceritakan detik-detik mengerikan saat tanah mulai bergerak hingga akhirnya menerjang pemukiman.


Menurut Ahmad, tanda-tanda awal sudah terlihat sejak siang hari.


“Siang itu sudah mulai gerak tanahnya. Ketahuannya sekitar jam 19.00 WIB malam,” ujarnya dalam dialog Sapa Indonesia Pagi, KompasTV, Sabtu (15/11/2025).


Tak lama setelah itu, warga mendengar suara gemuruh keras yang digambarkan Ahmad mirip suara pesawat, disertai suara patahan batang pohon.


“Tiba-tiba terdengar gemuruh seperti pesawat, disertai bunyi pepatahan kayu,” katanya.


Begitu suara itu terdengar, longsor langsung melanda dua dusun sekaligus.


“Seketika langsung menerjang rumah kerabat dan saudara-saudara,” tambahnya.


Rumah Kerabat Tertimpa Longsor, Tiga Anggota Keluarga Hilang


Ahmad mengungkapkan bahwa salah satu rumah yang tertimpa longsor merupakan milik kerabatnya. Sementara rumahnya sendiri selamat dari terjangan material longsor.


Saat ini, tiga anggota keluarga Ahmad masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.


“Korban belum ditemukan. Tiga kerabat saya masih hilang,” ujarnya lirih.


Ia berharap seluruh korban, termasuk anggota keluarganya, dapat segera ditemukan oleh tim SAR.


Update Penanganan: 17 Masih Hilang, 6 Meninggal Dunia


Menurut laporan terbaru, longsor di Desa Cibeunying terjadi pada Kamis malam usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Hingga Sabtu siang, proses pencarian masih terus dilakukan.


Kepala Kantor SAR Cilacap, M. Abdullah, mengatakan bahwa 20 korban masuk dalam daftar pencarian hari itu. Tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal.


“Hari ini kita lakukan pencarian 20 korban, sudah ketemu tiga jenazah. Pencarian masih berlanjut terhadap 17 lainnya,” jelasnya.


Sementara itu, total enam orang telah dinyatakan meninggal akibat bencana ini.