Media sosial kembali dihebohkan oleh video seorang perempuan yang marah-marah di Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta. Dalam video tersebut, perempuan itu mengaku diusir saat menginap di masjid, sehingga menimbulkan perhatian warganet. Namun, pihak pengurus masjid membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa kejadian itu hanya kesalahpahaman kecil.
Kronologi Kejadian di Masjid Jogokariyan
Pengurus Masjid Jogokariyan, Gita Welly Aryadi, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/11/2025). Berdasarkan rekaman CCTV, perempuan tersebut awalnya diarahkan oleh sekuriti ke aula lantai 3, yang memang disediakan untuk musafir perempuan.
Namun, tak lama setelah ia beristirahat, beberapa ibu-ibu datang untuk menggunakan aula tersebut karena ada acara rutin akhir pekan. “Kalau weekend, aula sering digunakan untuk kegiatan jamaah,” jelas Gita saat ditemui Rabu (5/11).
Perempuan itu kemudian turun ke lantai 2 dan beristirahat sekitar dua jam, mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Tidak ada yang memintanya turun, namun ia akhirnya berpindah ke lantai 1.
Dipicu oleh Kesalahpahaman
Di lantai 1, petugas kebersihan tengah melakukan pembersihan dengan vacuum cleaner karena waktu sudah mendekati salat Zuhur. Sekuriti kemudian mengarahkan perempuan tersebut ke tempat lain yang lebih nyaman dan tidak mengganggu area salat.
Namun, perempuan itu tampak tersinggung dan marah, mengira dirinya diusir. “Mungkin beliau masih kecewa karena sebelumnya di lantai 3 belum sempat istirahat nyenyak. Padahal di lantai 2 sudah istirahat cukup lama,” ujar Gita.
Tak lama setelah itu, sekuriti sempat keluar untuk mengatur lalu lintas di perempatan dekat masjid. Saat kembali, perempuan tersebut sudah meninggalkan lokasi.
Diketahui Berasal dari Medan
Dari keterangan sekuriti, perempuan tersebut mengaku berasal dari Medan dan sedang menunggu transfer dari saudaranya. “Katanya nunggu kiriman uang, tapi kami tidak begitu tahu pasti,” jelas Gita.
Meski terjadi kesalahpahaman, pihak Masjid Jogokariyan tetap menyampaikan permohonan maaf. “Kami minta maaf jika ada kekurangan dalam pelayanan. Kami berusaha memberikan tempat terbaik untuk musafir,” imbuhnya.
Masjid Jogokariyan Dikenal Ramah Musafir
Masjid Jogokariyan sudah lama dikenal sebagai masjid ramah musafir. Jamaah dari luar kota yang membutuhkan tempat istirahat diperbolehkan bermalam di masjid ini, asalkan melapor ke petugas sekuriti.
Musafir perempuan biasanya ditempatkan di aula lantai 3, sementara musafir laki-laki di selasar lantai 2. Jika lantai 3 sedang dipakai untuk acara, tamu diarahkan ke lantai 1 atau area luar masjid yang tidak digunakan untuk salat.
“Masjid ini terbuka 24 jam. Tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pelayanan umat, termasuk bagi musafir dan pekerja yang singgah,” kata Gita.
Ada Fasilitas Penginapan Khusus
Selain tempat istirahat gratis, Masjid Jogokariyan juga memiliki unit usaha penginapan di lantai 3. Penginapan ini dikelola oleh badan usaha milik masjid dan hasilnya digunakan untuk operasional kegiatan keagamaan serta sosial.
“Kalau ingin tempat lebih nyaman, bisa memilih hotel masjid di lantai 3. Hasilnya kami gunakan untuk membiayai program masjid,” tambah Gita.
