Notification

×

Iklan

Iklan

Dirut PLN Minta Maaf ke Warga Aceh, Akui Data Pemulihan Listrik 93 Persen Tidak Akurat

Desember 09, 2025 Last Updated 2025-12-09T10:56:47Z



Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh setelah mengakui bahwa informasi pemulihan sistem kelistrikan hingga 93 persen yang sebelumnya disampaikan kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.


Permintaan maaf tersebut disampaikan Darmawan dalam rapat bersama Menteri ESDM, Selasa (9/12/2025), setelah PLN melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak banjir bandang dan longsor yang merusak jaringan listrik di sejumlah wilayah Aceh.


Darmawan menjelaskan, laporan awal dibuat dengan asumsi bahwa penyaluran listrik dari Arun ke Banda Aceh dapat berjalan lancar. Namun realitas di lapangan menunjukkan tantangan teknis yang jauh lebih berat dari perhitungan awal.


“Kami sampaikan koreksi. Penyaluran listrik dari Arun ke Banda Aceh ternyata menghadapi tantangan teknis yang sangat hebat dan jauh lebih berat dari perkiraan kami. Untuk itu, kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh,” ujar Darmawan.


PLN mencatat sedikitnya enam tower transmisi jalur Bireuen–Arun roboh akibat pelebaran sungai dari sekitar 80 meter menjadi 300 hingga 400 meter. Arus deras juga menyeret kabel transmisi, membuat akses darat menuju lokasi kerusakan terputus total.


Untuk mempercepat perbaikan, PLN terpaksa mengangkut material seberat 35 ton menggunakan helikopter. Selain itu, sekitar 16 ton kabel dan peralatan penarik dikirim melalui pesawat Hercules ke Banda Aceh, lalu dilanjutkan dengan truk TNI menuju lokasi perbaikan.


Di tengah proses tersebut, tim PLN juga melakukan pemulihan jalur transmisi Bireuen–Takengon yang menyuplai listrik ke Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues. Keempat ibu kota kabupaten tersebut dilaporkan telah kembali menyala, meski sejumlah wilayah pedalaman masih terisolasi dan membutuhkan waktu untuk normalisasi jaringan tegangan rendah.


“Kami sekali lagi menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya,” kata Darmawan.


Sementara itu, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir akibat defisit pasokan sekitar 40 megawatt. Uji pengaliran listrik dari Arun sempat dilakukan, namun sistem kehilangan kestabilan saat mencapai wilayah Sigli sehingga pembangkit kembali padam pada malam hari.


Kondisi tersebut diperparah dengan terputusnya transmisi Langsa–Pangkalan Brandan, yang menyebabkan sistem kelistrikan Aceh terisolasi dari jaringan utama Sumatera.


PLN kini menyiapkan skenario pemulihan dalam kurun lima hari ke depan, termasuk mendatangkan genset dan pembangkit tambahan guna mengurangi durasi pemadaman bergilir. Tim gabungan bersama TNI, Polri, BNPB, Kementerian PUPR, dan Forkopimda terus berupaya membuka akses ke wilayah terisolasi serta memastikan jalur aman dari ancaman longsor.


Pemerintah berharap langkah percepatan ini dapat segera menstabilkan pasokan listrik di Aceh. PLN juga memastikan pemantauan lapangan dan koreksi teknis dilakukan setiap hari, mengingat luasnya kerusakan jaringan dan beratnya tantangan medan pemulihan.