Aktor Dude Harlino akhirnya memberikan penjelasan terkait kasus gagal bayar yang menimpa ribuan nasabah Dana Syariah Indonesia (DSI). Nama Dude ikut terseret karena ia pernah menjadi Brand Ambassador (BA) perusahaan tersebut sebelum kasus mencuat.
Dalam jumpa pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/12), Dude hadir mendampingi perwakilan Paguyuban Lender DSI. Kehadirannya menjadi sorotan karena banyak korban mencari jawaban lewat dirinya.
Tidak Terlibat Operasional, tapi Merasa Punya Beban Moral
Dude menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam operasional, manajemen, maupun keputusan internal DSI. Ia juga menyampaikan bahwa kontraknya sebagai BA sudah berakhir sejak Agustus 2025.
Meski tidak lagi berstatus duta merek, Dude mengaku tetap memiliki tanggung jawab moral terhadap para lender, terutama setelah mengetahui besarnya kerugian yang timbul. Berdasarkan data paguyuban, terdapat 4.200 nasabah dengan total dana tertahan mencapai Rp1,2 triliun.
“Saya merasa punya tanggung jawab moral untuk membantu menyebarluaskan masalah ini, agar sampai kepada pihak berwenang,” ujar Dude.
Jadi Tempat Curhat Ribuan Korban
Sejak kasus gagal bayar ini mencuat pertengahan tahun, Dude menjadi sasaran pesan dari berbagai lender yang panik dan mencari informasi. Ia mengaku memahami kondisi itu karena wajahnya sempat menjadi representasi layanan DSI.
“Banyak DM masuk. Wajar mereka kebingungan, dan yang mereka lihat ya foto saya. Sekitar 80 persen sudah saya balas semampunya,” katanya.
Respons Dude ini menunjukkan upayanya untuk memberikan sedikit kejelasan meski ia sendiri tidak terlibat dalam pengelolaan dana.
Cerita Para Korban Membuat Dude Terpukul
Dude semakin prihatin setelah berdiskusi dengan Ketua Paguyuban Lender DSI, Pitoyo, yang menjelaskan kondisi para korban. Banyak dana yang tertahan merupakan uang pensiunan, biaya sekolah anak, hingga uang pengobatan keluarga.
“Saya sangat prihatin. Harapan saya dana para lender bisa kembali 100 persen, karena itu hak mereka,” tutur Dude.
Ia juga berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan aparat penegak hukum dapat bergerak cepat untuk menuntaskan masalah ini.
OJK Masih Audit, Nasabah Tunggu Kepastian
Saat ini, OJK masih melakukan audit terhadap DSI, termasuk mengevaluasi kelayakan sistem dan alur transaksi. Proses mediasi antara lender dan pihak DSI juga masih berjalan.
Dude berharap audit dan proses hukum dapat menghasilkan keputusan yang berpihak kepada para korban agar dana miliaran rupiah itu dapat segera dikembalikan.
