Notification

×

Iklan

Iklan

Gus Yahya Buka Pintu Islah Usai Dipanggil Kiai Sepuh di Tebuireng

Desember 07, 2025 Last Updated 2025-12-07T08:29:25Z



Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan keterbukaannya untuk islah demi masa depan Nahdlatul Ulama (NU). Pernyataan itu disampaikan setelah dirinya menghadiri silaturahmi PBNU sesi kedua bersama para kiai sepuh di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (7/12).


Gus Yahya mengaku terharu atas perhatian para sesepuh NU yang secara khusus memanggilnya untuk berdialog. Ia menilai pertemuan tersebut sebagai bentuk kepedulian mendalam terhadap keberlangsungan jam’iyah.


“Saya sangat berterima kasih dan merasa terharu karena para sesepuh masih begitu peduli kepada NU,” ujar Gus Yahya.


Dalam forum itu, ia menjelaskan berbagai persoalan organisasi yang selama ini diarahkan kepadanya. Menurut Gus Yahya, seluruh klarifikasi yang diminta melalui utusan Rais Aam telah disampaikan secara tuntas, termasuk penjelasan keuangan yang dilengkapi dokumen dari Bendahara Umum PBNU Sumantri Suwarno serta Sekretaris Jenderal Amin Said Husni.


“Semuanya sudah saya jawab secara lengkap dan terbuka,” katanya.


Gus Yahya juga menitipkan pesan penting terkait masa depan tata kelola NU. Ia menekankan bahwa PBNU bekerja dengan niat khidmah dan meminta agar struktur organisasi yang telah dibangun para pendiri NU tidak dirusak oleh konflik internal.


“Mohon dipertimbangkan masa depan tatanan NU agar tidak runtuh di tengah jalan,” tegasnya.


Ia mengingatkan bahwa sejak awal NU berdiri, kewenangan kepemimpinan telah diatur secara ketat dalam anggaran dasar. Bahkan Rais Akbar KH Hasyim Asy’ari pun, kata Gus Yahya, tetap dibatasi oleh aturan organisasi.


Sementara itu, menanggapi polemik rapat harian Syuriyah, Gus Yahya menilai keputusan yang dihasilkan sejak 20 November 2025 telah bermasalah karena dinilai melampaui kewenangan, termasuk pengambilalihan jabatan ketua umum untuk dirangkap Rais Aam.


“Kalau mendasarkan pada keputusan itu, maka seluruh ikutannya juga bermasalah,” ujarnya.


Meski demikian, Gus Yahya menegaskan dirinya akan terus membuka ruang komunikasi dengan para kiai sepuh serta seluruh PWNU dan PCNU di Indonesia demi mencari solusi terbaik bagi persatuan NU.