Penderita diabetes dan prediabetes yang sedang mencoba mengontrol kadar gula darah perlu makan lebih banyak sayuran.
Sayuran biasanya penuh dengan serat dan nutrisi yang membantu tubuh untuk menjaga kesehatan glukosa dalam darah.
Bahan pangan ini sering kali memiliki dampak lebih kecil terhadap kenaikan gula darah setelah dikonsumsi, dibandingkan makanan bertepung seperti nasi dan pasta.
Sayangnya, sayuran tertentu masuk dalam daftar merah yang sebaiknya tidak dimakan penderita diabetes dan prediabetes.
Lantas, apa saja sayuran yang sebaiknya tidak dimakan penderita diabetes?
Sayuran yang sebaiknya dihindari penderita diabetes
Dilansir dari laman Live Science, sebuah tinjauan dalam jurnal Nutrition menemukan, pola makan rendah karbohidrat dapat mendukung kesehatan penderita diabetes.
Sebab, pola makan rendah karbohidrat secara andal mengurangi kadar glukosa darah tinggi dan terbukti mengurangi kebutuhan akan pengobatan.
Secara umum, sayuran yang tumbuh di atas tanah rendah karbohidrat. Sebaliknya, sayuran yang tumbuh di bawah permukaan tanah relatif mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi.
Jenis sayuran bertepung pun memiliki indeks glikemik lebih tinggi daripada nontepung, sehingga lebih cepat menaikkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Oleh karena itu, jenis bahan pangan ini tidak disarankan untuk dimakan terlalu sering atau berdampingan dengan makanan yang sudah mengandung karbohidrat tinggi seperti nasi.
Berikut beberapa sayuran yang perlu dibatasi penderita diabetes:
1. Kentang
Kentang adalah salah satu sayuran bertepung yang sebaiknya dibatasi orang dengan diabetes karena tinggi karbohidrat dibanding kebanyakan sayuran lain.
Dikutip dari Allrecipes, meski tak benar-benar dilarang, penderita diabetes sebaiknya membatasi asupan kentang untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Belum lagi, masyarakat Indonesia sering kali mengolah bahan pangan ini sebagai lauk-pauk yang dikonsumsi bersama dengan nasi atau sumber karbohidrat lain.
Sebagai alternatif, pengidap diabetes atau prediabetes dapat menjauhi kentang olahan, seperti kentang goreng dan keripik.
Pasalnya, konsumsi kentang olahan berpotensi memicu kecanduan dan keengganan untuk berhenti mengunyah.
Tak hanya itu, kandungan lemak dalam makanan olahan tersebut pun berpotensi meningkatkan risiko penyakit lain.
2. Ubi jalar
Sayuran lain yang perlu dibatasi penderita diabetes adalah ubi jalar, baik ubi cilembu maupun jenis dan varietas lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (26/12/2023), tingkat indeks glikemik ubi jalar sebenarnya lebih rendah daripada makanan tinggi karbohidrat pada umumnya.
Namun, konsumsi bahan pangan yang juga disebut sweet potato ini masih tetap akan menaikkan kadar gula darah.
Untuk itu, penderita perlu membatasi asupan sesuai kondisi masing-masing. Pembatasan jumlah asupan juga berlaku untuk konsumsi makanan sumber karbohidrat selain ubi jalar.
3. Jagung
Jagung, baik dalam bentuk rebus, keripik, atau olahan lain, merupakan makanan pendamping yang sehat dan enak.
Namun, setengah cangkir jagung hanya mengandung 2 gram serat dengan 21 gram karbohidrat.
Kandungan karbohidrat yang tinggi ini perlu diwaspadai penderita diabetes, prediabetes, atau mereka yang tengah mengontrol kadar gula darah.
Bukan hanya itu, minimnya serat juga tak baik lantaran zat ini membantu memperlambat proses pemecahan karbohidrat menjadi glukosa.
Jika masih ingin mengonsumsi jagung, pastikan untuk memakannya dalam porsi kecil. Selain itu, lengkapi pula dengan konsumsi protein serta makanan berserat tinggi.
4. Kacang polong
Sayuran yang sebaiknya tidak dimakan penderita diabetes dan prediabetes berikutnya, adalah kacang polong.
Meski masih lebih baik di antara sayuran bertepung, satu cangkir kacang polong mengandung karbohidrat cukup tinggi, yakni 20 gram.
Kendati demikian, penderita diabetes masih dapat mengonsumsi kacang polong dalam porsi kecil, misalnya setengah cangkir.
5. Labu madu
Sayuran lain yang menjadi pantangan bagi penderita diabetes adalah labu, terutama labu madu.
Labu madu mengandung sekitar 16 gram karbohidrat per cangkir dan kurang dari 3 gram serat. Kandungan ini tentu kurang baik untuk dikonsumsi orang dengan diabetes.
Namun, jika masih ingin mengonsumsi labu, pastikan batasi dalam porsi kecil dan imbangi dengan sayuran hijau.
6. Seledri
Dikutip dari laman Sugarfit, seledri masuk dalam daftar sayuran yang sebaiknya dibatasi orang dengan masalah kadar gula darah.
Meski rendah kalori, rendah karbohidrat, serta mengandung air yang tinggi, cara penanaman dan distribusi sayuran ini dapat menentukan kualitasnya.
Bukan hidup di bawah tanah, seledri lebih rentan terhadap pestisida karena merupakan sayuran yang tumbuh tinggi.
Produk ini sering kali mengandung bahan kimia dan pestisida berbahaya saat sampai di tangan konsumen, sehingga sangat berbahaya untuk dikonsumsi.
Lantaran penderita diabetes memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, mengonsumsi seledri yang tercemar pestisida dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.
7. Sayuran dalam bentuk jus
Beberapa orang menganggap bahwa minum jus sayur sama baiknya dengan memakan sayuran secara langsung. Padahal, anggapan tersebut amat keliru.
Sayur dalam bentuk jus mengandung lebih sedikit serat daripada sayuran asli. Hal ini membuat tubuh umumnya kurang mendapat nutrisi penting untuk mencegah kenaikan gula darah.
Belum lagi, tambahan gula pada jus sayur yang secara tidak disadari dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah.