Notification

×

Iklan

Iklan

Geger Servis Honda Blade Habis Rp 20 Juta, Pemilik Kaget Kondisi Motor Jadi Tak Karuan

September 25, 2025 Last Updated 2025-09-25T08:45:39Z



Sedang ramai di media sosial bengkel motor di Papua tagih biaya servis sebesar Rp 20 juta ke konsumen.


Kejadian ini viral usai pemilik motor komplain ke pemilik bengkel.


Pasalnya, motor yang sudah diservis itu kembali rusak setelah berjalan 100 meter.


Dan terang saja pemilik motor tak terima hingga minta tanggungjawab pemilik bengkel.


Dalam adu argumentasi itulah kemudian muncul harga Rp 20 juta untuk biaya servis.


Nah, publik yang mendapati video tersebut dibikin tercengang karena besarnya harga servis motor di Papua.


Lalu, bagaimana kejadian sebenarnya ?


Video tersebut viral setelah diunggah akun Facebook Piter Lokon pada 22 September 2025 yang diketahui terjadi di Yakuhimo, Papua.


Dalam video itu dituliskan keterangan bahwa seorang pendeta bernama Nius Wenda datang ke bengkel untuk servis Honda Blade miliknya.


"Minta Uang 20 Juta untuk Service Motor, setelah motornya Service Bawah Rusak kembali hanya 100 Meter.


Bapak Pdt. Nius Wenda Merasa dirugikan mengamuk ke Bengkel motor Jalur 1 Kota Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua," tulis Piter Lokon, seperti dikutip dari Tribun Jateng (24/9/2025).


Dalam video itu juga tampak Nius komplain kepada pihak bengkel.


Pemilik motor menunjukkan motornya yang sebelumnya diservis di bengkel itu.


"Ibu bilang sudah isi bensin pol, padahal tidak ada," ucap pemilik motor sambil membuka penutup tangki bensin.


"Ini tidak kasih baut, ini tidak kasih baut," ucap pemilik motor menunjukkan bagian jok dalam.


Pemilik motor juga mengatakan jika AKI dipasang tak sesuai.


"Tapi ini tidak pasang baik, makanya, ibuk, ibuk yang mintakan Rp 20 juta langsung saya kasih cash. Sedangkan dari kamu kebaikan dari kamu ke saya mana?" tanya pemilik mempertanyakan.


Rekan-rekan dari pria itu lalu mencoba bernegosiasi dengan karyawan bengkel.


"Begini, begini. Tapi memang ini ada masalah, karena hanya sekedar alat, tuntutannya Rp 20 juta, ini tidak masak akal, kecuali bongkar mesin, alat yang digantinya harganya berapa,


keuntungan yang diambil bengkel berapa, kalau memang melebihi batas, maka diganti ke pemilik motor," ucap seorang pria.


Dalam video yang diunggah, sejumlah polisi bersenjata lengkap sampai hadir ke bengkel.


"KRONOLOGIS SINGKAT MINTA UANG SERVIS SAJA 20 JUTA DI PAPUA


motor Bapak Pendeta rusak kasih masuk baru mau servis kasih bagus semua 10 Juta, nah Pertama Pendeta sudah bayar 10 Juta mereka bilang, setelah diperiksa ternyata motor tersebut ada alat yang harus servis dan pesannya harus di Jayapura


dan harga barang dan ongkos kirim semua 10 juta sehingga di tambah bayar 10 juta lagi jadi, Semua 20 Juta," tulis Piter Lokon.


Dilansir dari sejumlah sumber, awalnya pemilik motor hendak membeli sepeda motor bekas di bengkel Hj.Tuti.


Akan tetapi, uang terbatas sehingga pihak bengkel menawarkan perbaikan motor Honda Blade yang hanya tersisa mesin dan rangka.


Perbaikan dan servis menelan biaya hingga Rp 12,49 juta karena ada penambagan aksesoris dan bagian body.


Selang beberapa hari, motor mengalami kerusakan pada baut dan lampu.


Pemilik motor membawa kembali ke bengkel hingga muncul penyataan servis hingga Rp 20 juta.


Bahkan motor kembali rusak setelah dipakai berjalan sejauh 100 meter.


Kasus ini sendiri berakhir dengan damai.


Pemilik bengkel bersedia mengembalikan uang Rp 5 juta dan memperbaiki motor yang rusak.


"Na, setelah Pendeta datang ke bengkel mereka bilang motor sudah diperbaiki dan sudah bagus, sudah isi bensin full.


Ternyata Pendeta bawa pulang motor tak jauh dari bengkel sekitar 100 meter, motor rusak atau motor tidak bisa bunyi sehingga dorong kembali dan ke bengkel marah bos dan Karyawan.


Setelah dicek kembali motor belum servis baik, lampu belakang tidak pasang baik, baut2 kap kap motor tidak kancing, aki pasang yang bekas dan tidak kancing,


motor tidak servis tapi hanya ganti kap saja sehingga pemilik motor emosi dan marah pemilik toko.


Uang 5 juta sudah kasih kembali dan 15 juta mereka servis semua dan kasih benahi motor.


Penyelesaian masalah itu sudah di mediasi oleh aparat kepolisian Polres Yahukimo Singkat cerita begitu.," tulis Piter.


Tentu saja beda wilayah beda pula harganya. Mengingat Papua yang cukup jauh dan sumber alat motor yang sulit bisa saja harganya mahal.