Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), kembali mencuri perhatian publik usai memberi penilaian jujur terhadap kinerja pemerintahannya. Dalam sebuah video di kanal YouTube pribadinya, KDM mengungkap bahwa pelayanan publik dan pembangunan di Jabar belum maksimal dan baru layak diberi nilai 3 dari skala 10.
Pernyataan itu disampaikannya pada Rabu (29/10/2025) saat menanggapi keluhan warga terkait jalan rusak di wilayah Pagaden, Kabupaten Subang. Menurut KDM, dirinya tidak menutup mata atas masih banyaknya kekurangan layanan pemerintah kepada masyarakat.
“Kami banyak kekurangan dan belum memuaskan semua pihak. Kalau diberi nilai, mungkin baru dapat 3,” ujarnya dengan nada tegas namun rendah hati.
Fokus Pembangunan Bertahap, Tanpa Berutang
KDM menekankan bahwa pembangunan di Jawa Barat dilakukan secara bertahap. Ia menolak menggunakan skema pinjaman daerah karena dikhawatirkan akan membebani keuangan provinsi di masa depan.
“Setiap pembangunan harus ada uangnya dulu. Saya menghindari pinjaman agar tidak membebani generasi berikutnya,” jelasnya.
Ia pun meminta seluruh organisasi perangkat daerah menerapkan efisiensi ketat agar anggaran benar-benar diprioritaskan untuk kepentingan rakyat.
Jalan Subang–Pagaden–Pamanukan Masuk Prioritas
Menjawab keluhan warga, KDM memastikan jalan provinsi yang rusak di Subang–Pagaden–Pamanukan sudah memiliki anggaran dan kini memasuki proses lelang untuk segera diperbaiki.
KDM optimistis, meski pembangunan dilakukan bertahap, hasilnya akan dirasakan masyarakat secara nyata.
“Yang penting masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan di Jawa Barat,” tegasnya.
Sikap transparan dan kesediaan menerima kritik tersebut mendapat respons positif dari warganet, yang menilai KDM sebagai pemimpin yang berani dan rendah hati.

