Notification

×

Iklan

Iklan

7 Makanan yang Bahaya Bagi Imun dan Kekebalan Tubuh

April 19, 2024 Last Updated 2024-04-19T08:42:18Z


Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting untuk tetap sehat, sehingga tidur nyenyak, olahraga dan nutrisi yang baik sangat penting untuk membangun sistem kekebalan tubuh tersebut.


Mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan lemak sehat serta menyediakan nutrisi penting dalam jumlah yang cukup , seperti vitamin A, E, C, D, zinc, dan zat besi, dapat mendukung sistem kekebalan tubuh secara optimal. Namun, pola makan yang kekurangan nutrisi ini dan tambahan gula serta lemak jenuh yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan.


Fatalnya, pola makan yang kurang nutrisi tersebut sering dikonsumsi dan sering ditemui dalam menu makanan setiap hari.


Simak 7 makanan yang tidak baik bagi kesehatan dan hindari konsumsi makanan berlebihan:


1. Biji-bijian Halus


Sebagian besar sel kekebalan tubuh terkandung di dalam jaringan limfoid yang melapisi usus, sehingga penting untuk membatasi karbohidrat olahan yang umumnya lebih tinggi gula dan menghilangkan serat sehingga memungkinkan usus berkembang. 


2. Alkohol


Tinjauan tahun 2021 di Toxicology Reports mencatat bahwa alkohol dapat memengaruhi keragaman bakteri sehat di usus dan berkontribusi pada berkurangnya fungsi penghalang usus, yang berarti patogen dapat menyelinap melewatinya.


Asupan alkohol berlebih dapat menghambat kemampuan sistem kekebalan adaptif untuk menciptakan antibodi yang diperlukan untuk menangkal penyerang asing seperti virus flu.


3. Minuman yang Dimaniskan dengan Gula


Asupan gula yang berlebihan, terutama melalui minuman manis, dapat berdampak negatif pada tubuh dan berkontribusi terhadap melemahnya sistem kekebalan tubuh.


Menurut ulasan tahun 2022 di Human Immunology , asupan fruktosa (sejenis gula) yang berlebihan mengubah susunan mikrobiota usus sehingga strain bakteri menguntungkan mengalami lebih banyak kesulitan untuk berkembang. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mengubah permeabilitas usus, sehingga berkontribusi terhadap peradangan kronis.


4. Gorengan


Makanan yang digoreng memiliki produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) yang lebih tinggi. Senyawa ini secara alami terdapat pada saat memasak, terutama pada suhu tinggi seperti menggoreng. 


Penelitian, seperti artikel tahun 2020 di Nutrients , menemukan bahwa AGEs mungkin dikaitkan dengan mikrobioma usus yang kurang optimal, peningkatan peradangan, dan melemahnya penghalang usus yang semuanya dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. 


Asupan berlebihan daging merah dan daging olahan seperti bologna dan hot dog dapat berdampak buruk bagi sistem kekebalan tubuh Anda. Ketika daging merah dicerna, bakteri usus menghasilkan zat yang disebut trimetilamina (TMA) yang kemudian diubah menjadi trimetilamina N-oksida (TMAO) oleh hati.


6. Minuman Berkafein


Kopi dan teh mengandung antioksidan tinggi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dengan mengurangi peradangan, tetapi jika mengandung kafein dapat mengganggu kualitas tidur.


Banyak penelitian yang mengaitkan tidur dengan fungsi kekebalan. Oleh karena itu, jika menyukai minuman berkafein, batasi hanya beberapa cangkir setiap hari dan usahakan mengonsumsinya setidaknya 6 jam sebelum tidur.


7. Makanan Asin

Hipertensi dikaitkan dengan asupan natrium yang tinggi dengan peningkatan peradangan, perubahan mikrobioma usus dan perubahan kekebalan adaptif tubuh.Namun, kebanyakan orang umumnya mengonsumsi lebih banyak garam daripada yang direkomendasikan . 


Pedoman Diet Amerika 2020-2025 merekomendasikan agar orang dewasa membatasi asupan natrium kurang dari 2.300 mg setiap hari atau sekitar 1 sendok teh garam meja. Kurangi konsumsi makanan tinggi natrium seperti makanan cepat saji, camilan asin, daging olahan dan makanan kaleng untuk mengurangi asupan garam secara keseluruhan.