Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Ribuan Warga Mengungsi

April 20, 2024 Last Updated 2024-04-20T14:49:41Z

 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus berupaya melakukan penanganan bencana erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Berdasarkan pendataan BNPB, dampak letusan gunung api dengan ketinggian 725 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu makin meluas.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan hasil pendataan per Sabtu (20/4/2024) pukul 14.00 WIB, terdapat 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, yang terdampak material vulkanis. Dampak yang dirasakan mulai dari hujan abu vulkanis disertai kerikil dan bebatuan saat erupsi seperti yang terjadi pada Selasa (16/4/2024) hingga Rabu (17/4/2024).


"Rincian desa/kelurahan yang terdampak di Kabupaten Sitaro meliputi Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, dan Kelurahaan Bahoi serta Balehumara," kata dia melalui siaran pers, Sabtu.


Selain itu, dampak erupsi juga dirasakan di empat kecamatan Kabupaten Minahasa Utara, seperti Likupang Barat, Wori, Likupang Timur, dan Likupang Selatan. Dampak di Kabupaten Minahasa Utara dirasakan warga sejak Kamis (18/4/2024).


Abdul menyebutkan, rincian warga yang terdampak dan mengungsi meliputi 506 warga Desa Laingpatehi dan 332 warga Desa Pumpete. Selain itu, sebanyak 679 warga Desa Tulusan dilaporkan mengungsi di Desa Batumawira, Desa Bira, Desa Buha, dan Desa Kisihang, yang berada di Kecamatan Tagulandang.


"Sebanyak 83 warga Desa Barangka Pehe mengungsi di Gedung Gereja Yerussalem yang sudah memiliki dapur umum dan dikelola oleh warga jemaat sekitar," kata dia.


Ia menambahkan, terdapat 6.045 warga Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara mengungsi di Kecamatan Tagulandang Utara. Jumlah total pengungsi hingga saat ini masih dalam proses pendataan.


Adapun jumlah pengungsi yang berada di Desa Lesah ada sebanyak 31 warga pasien RSUD Batuline di lokasi Gereja Betel Paninteang. Pengungsi dari Desa Balehumara dan Bahoi sebanyak 60 warga mengungsi di rumah kerabat masing-masing. Kemudian ada 14 warga lainnya yang memilih mengungsi di Kota Manado.


Abdul menambahkan, sebanyak 28 warga Desa Pahiama, Kecamatan Tagulandang mengungsi secara mandiri di Siau. Sementara 32 warga memilih mengungsi di Kota Bitung serta Kota Manado.


Adapun jumlah total pengungsi di Kota Bitung ada sekitar 619 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Balai Kota Bitung. Beberapa di antaranya sudah berpindah ke rumah kerabatnya masing-masing.


Selain itu, ada sebanyak 48 warga Kabupaten Sitaro yang mengungsi di Kabupaten Minahasa Utara. Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabat masing-masing.


Menurut Abdul, BNPB juga merinci kerugian materil atas dampak bencana ini meliputi kurang lebih 135 rumah di Kabupaten Sitaro, yang mana ada 363 rumah rusak, dua gereja rusak dan satu sekolah dasar rusak.


Ia menyatakan, BNPB telah mengirimkan bantuan berupa tenda pengungsi lima set, tenda keluarga 100 unit, light tower empat unit, genset empat unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygine kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 boks, velbed 50 unit, toilet portable 10 paket, dan survival kit pengungsi 300 paket.


"Bantuan dikirimkan menggunakan pesawat melalui Gorontalo yang kemudian diangkut menggunakan lima truk dari Gorontalo menuju pelabuhan Bitung, akan dimuat Kapal Ferry. Alternatif ini diambil setelah Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado masih ditutup hingga 21 April 2024 pukul 12.00 WIB," kata dia.


Selain logistik dan peralatan, BNPB juga mengirimkan satu unit helikopter untuk mendukung segala keperluan kedaruratan, baik untuk mengangkut logistik dan peralatan maupun evakuasi warga. Helikopter ini telah disiagakan di Lapangan Bola Stadion Klabat, Kota Manado pada hari ini.