Di dunia MMA, khususnya UFC, gaya hidup atlet biasanya identik dengan pola makan ketat, latihan keras, dan pantangan terhadap rokok maupun gula. Namun, kisah unik datang dari seorang petarung yang justru menunjukkan performa luar biasa meski punya kebiasaan yang dianggap jauh dari gaya hidup atlet profesional. Kebiasaan merokok dan konsumsi gula yang tak terkendali tidak menghambatnya untuk meraih kemenangan besar, termasuk menjatuhkan mantan juara dunia dalam pertarungan yang membuat banyak pihak tercengang.
Petarung ini dikenal santai, apa adanya, dan tidak mengikuti standar disiplin diet mayoritas atlet UFC. Ia terang-terangan mengakui kecintaannya pada rokok serta permen manis, yang bagi sebagian atlet justru dihindari karena dianggap dapat menurunkan stamina. Namun, yang terjadi justru sebaliknya—staminanya tetap kuat, power pukulannya tetap keras, dan performanya semakin matang di tiap pertarungan.
Kemenangan terbesarnya terjadi saat ia berhasil memukul KO seorang mantan juara yang memiliki reputasi kuat dan pengalaman panjang. Pertarungan itu menjadi viral karena bukan hanya kemenangan mengejutkan, tetapi juga latar belakang gaya hidup sang petarung yang jauh dari kata ideal.
Reaksi mengejutkan datang dari juara UFC kelas ringan, Islam Makhachev, yang heran bagaimana seorang petarung dengan kebiasaan seperti itu bisa tampil sekuat dan seefektif itu di dalam oktagon. Dalam sebuah wawancara, Makhachev mengaku terkejut melihat hasil laga tersebut.
Ia menilai bahwa performa sang petarung tidak mencerminkan gaya hidupnya, dan hal ini menjadi bukti bahwa faktor mental dan bakat alami juga berperan besar dalam dunia MMA. Tak sedikit pula yang menilai bahwa petarung tersebut memiliki power alami dan durability luar biasa, sehingga kebiasaannya tidak terlalu mempengaruhi performanya.
Fenomena ini memicu diskusi luas di kalangan fans dan analis UFC. Banyak yang berpendapat bahwa setiap atlet memiliki formula masing-masing untuk mencapai performa terbaik, sementara yang lain menekankan bahwa gaya hidup tidak sehat tetap tidak bisa dijadikan panutan bagi petarung muda.
Meski begitu, kejadian ini tetap menjadi salah satu momen paling menarik yang mewarnai percaturan UFC tahun ini. Terlepas dari gaya hidupnya, petarung tersebut sukses membuktikan bahwa ia punya kekuatan dan kemampuan yang cukup untuk menumbangkan nama besar di dunia MMA.
