Inilah informasi terkait heboh di media sosial gerhana matahari 8 April 2024 menyebabkan bumi gelap selama 3 hari, simak penjelasannya apakah benar?
Gerhana Matahari Total terjadi ketika Bulan sepenuhnya menutupi Matahari, menyebabkan langit menjadi gelap sejenak di wilayah yang berada dalam jalur totalitas. Ini terjadi karena posisi Bulan yang tepat di antara Matahari dan Bumi, sehingga cahaya Matahari terhalang sepenuhnya oleh Bulan.
Saat gerhana matahari total, pemandangan langit menjadi sangat dramatis.
Cahaya Matahari yang biasanya terang dan memancar, tiba-tiba menjadi redup bahkan mati total, sehingga langit menjadi gelap seperti malam hari.
Hal ini memungkinkan pengamatan objek langit lainnya yang biasanya tidak terlihat selama siang hari, seperti bintang dan planet.
Dikutip dari Kominfo, Beredar di media sosial TikTok sebuah unggahan video yang mengeklaim bahwa bumi akan mengalami kegelapan selama 72 jam atau 3 hari mulai dari tanggal 8 April 2024 akibat dari fenomena bumi yang akan melewati "Sabuk Foton".
Faktanya, Ahli Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah keliru, termasuk juga istilah Photon Belt atau Sabuk Foton yang tidak diakui dalam ilmu sains.
Lebih lanjut, Thomas menyebut fenomena yang justru akan terjadi pada 8 April 2024 mendatang merupakan gerhana matahari cincin yang akan dirasakan di beberapa negara yang diantaranya adalah Kanada dan Amerika Serikat.
Saat gerhana matahari cincin puncak hanya mengakibatkan minimnya cahaya. Namun, dalam tempo sementara.
Gerhana Matahari Total, Penjelasan Menurut BMKG
Dilansir dari Kompass, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa pada 8 April 2024 memang akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT).
Kendati demikian, Indonesia tidak akan terlewati jalur totalitas gerhana matahari tersebut.
"Gerhana dapat diamati di Amerika Utara, Amerika Serikat, Meksiko, Amerika Serikat bagian tengah dan Kanada bagian timur," tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, Jumat (29/3).
Selain itu, BMKG juga membantah bahwa dampak gerhana matahari total akan membuat bumi gelap 3 hari.
Pasalnya, kata BMKG, efek gelap dari gerhana hanya akan terjadi selama beberapa jam.
Adapun kota yang terlewati jalur GMT dengan durasi totalitas terpanjang adalah selama 4 menit 26 detik.
"Nahh #SobatBMKG tidak perlu khawatir karena simpang siur yang mengatakan Bumi dalam keadaan gelap selama 3 hari merupakan info yang tidak benar, ya!" tutur BMKG.
Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Prof Dr Thomas Djamaluddin MSc juga membantah kabar bumi akan gelap selama 3 hari pada 8 April 2024.
Ia mengatakan bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumpukan asteroid sebesar 10 kilometer, itu terjadi 66 juta tahun lalu.
Saat ini, sampai 100 tahun mendatang, katanya, tidak ada asteroid besar yang mengancam bumi.