Notification

×

Iklan

Iklan

Pemindahan Dana Rekening Dormant Gagal, Pegawai Bank Sudah Lemas saat Diculik

September 17, 2025 Last Updated 2025-09-17T04:28:24Z


Polda Metro Jaya mengungkap kasus penculikan berujung kematian kepala cabang Bank BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (37), yang jasadnya ditemukan di sebuah lapangan kosong di wilayah Serangbaru, Kabupaten Bekasi, pada 21 Agustus 2025.


Motif penculikan ini adalah upaya pemindahan dana rekening dormant sejumlah rekening penampung milik komplotan pelaku.


Rekening dormant merupakan rekening tabungan atau giro yang tidak aktif atau tidak menunjukkan aktivitas transaksi (debet/kredit) oleh nasabah dalam kurun waktu tertentu, misalnya 6 bulan atau 12 bulan, tergantung kebijakan bank. Rekening dormant biasa disebut juga rekening nganggur atau rekening tidur.


Ilham menjadi sasaran karena teman salah satu tersangka mengetahui bahwa dia adalah kepala cabang sebuah bank. Ilham sedianya hendak diajak kerja sama berbuat jahat untuk membobol rekening dormant.


Namun, para pelaku tak tahu alamat rumahnya, sehingga Ilham dibuntuti di depan kantornya sejak tanggal 19 Agustus 2025.


"Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 2025 setelah dilakukan kegiatan pembuntutan terhadap korban, kemudian pada sekitar pukul 15.30 WIB di parkiran Lotte Mart, Pasar Rebo, Jakarta Timur, korban berhasil diculik oleh tim yang berisi pelaku E, R, B, R, dan A. Di mana dalam penculikan tersebut, kelima orang pelaku menggunakan kendaraan Avanza putih," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).


Peristiwa saat Ilham diculik di parkiran tersebut terekam CCTV yang kemudian beredar di media sosial. Usai diculik, tim penculik kemudian menyerahkan korban ke tim lain yang berisi pelaku berinisial JP, N, U, dan D di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.


"Dalam serah terima tersebut, korban yang tadinya di Avanza putih digeser ke mobil Fortuner hitam," jelas Wira.


Di dalam mobil tersebut, korban berusaha melepaskan diri dan memberontak. Namun ditahan dan dianiaya oleh para pelaku. Saat itu, tim di mobil Fortuner tengah menunggu pelaku lainnya yang direncanakan untuk membawa korban ke sebuah safe house atau posko yang akan dipakai sebagai lokasi untuk memaksa Ilham membobol rekening dormant dan dananya dipindahkan ke rekening mereka.


Namun, tim penjemput tak kunjung datang. Sementara Ilham sudah dalam kondisi lemas akibat penganiayaan pelaku di dalam mobil.


"Akhirnya korban dibuang di daerah Serangbaru, Cikarang, dalam keadaan kondisi kaki maupun tangan masih terikat dan mulut dalam kondisi terlakban atau dilakban," ungkap Wira.


Dari pemeriksaan visum et repertum, terungkap bahwa Ilham tewas akibat kekerasan benda tumpul di bagian leher.


"Korban meninggal diakibatkan karena kekerasan benda tumpul pada leher yang menekan jalannya napas dan pembuluh nadi besar. Sehingga menimbulkan atau menyebabkan mati lemas," kata Wira.