%20(1).webp)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, buka suara terkait mencuatnya rencana layanan Kereta Api Kilat Pajajaran, yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kehadiran layanan baru ini memunculkan pertanyaan publik mengenai posisinya terhadap Kereta Cepat Whoosh yang sudah lebih dulu beroperasi.
Airlangga menegaskan bahwa kehadiran Kereta Kilat Pajajaran tidak akan mengganggu operasional Whoosh. Pemerintah tetap akan menjalankan proyek transportasi cepat tersebut sesuai rencana.
“Silakan saja, tidak apa-apa. Whoosh tetap jalan terus,” ujar Airlangga singkat saat menghadiri Conference on Indonesian Foreign Policy 2025 di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
Rincian Rencana Kereta Kilat Pajajaran
Layanan Kereta Api Kilat Pajajaran merupakan proyek ambisius Pemprov Jabar yang disebut akan menghubungkan Jakarta–Bandung lewat jalur cepat dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam, bahkan disebut dapat dipersingkat menjadi 1 jam.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa rencana pembangunan tersebut merupakan bagian dari pengembangan sistem transportasi modern di provinsi itu.
Dalam paparannya, Dedi menyebutkan beberapa proyek pendukung, seperti:
Pengembangan kereta listrik Padalarang–Cicalengka
Pembangunan jalur Nambo–Citayam
Rencana Kereta Kilat Pajajaran rute Gambir–Bandung
Waktu tempuh diproyeksi hanya 1–1,5 jam
Dedi juga menambahkan bahwa proyek ini akan diperluas hingga wilayah Garut, Tasikmalaya, hingga Banjar, dengan perkiraan waktu perjalanan sekitar 2 jam.
Butuh Dukungan Pendanaan Besar
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa seluruh proyek transportasi cepat ini membutuhkan dukungan pembiayaan yang kuat. Ia berharap sinergi antara Pemprov Jawa Barat, PT KAI, dan para mitra strategis bisa mempercepat realisasi proyek tersebut.
“Pembangunan perkeretaapian di Jawa Barat memerlukan dukungan pembiayaan yang besar. Kami berharap kerja sama semua pihak bisa berjalan baik agar program strategis ini segera terwujud,” tegasnya.
